IHSG Ambles, Saham BNI Malah Menguat 1,32%

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
05 April 2021 17:22
Dok: BNI
Foto: Dok: BNI

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ditutup menguat 1,32% atau 75 poin menjadi Rp 5.750/saham pada akhir perdagangan Senin (05/04/2021). Penguatan ini terjadi ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,68%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BBNI diperdagangkan di level Rp 5.675-5.800 /saham. Sebanyak 14,93 juta saham diperdagangkan dengan nilai Rp 85,68 miliar. Investor domestik masih mendominasi aksi jual beli dari saham emiten perbankan ini. Tercatat aksi jual investor domestik mendominasi 42,28% dengan 26,6 juta saham senilai Rp 150 miliar. Sementara aksi beli investor domestik 36,81% dengan 23 juta saham senilai Rp 130,6 miliar.

Sebaliknya, untuk investor asing terlihat lebih banyak aksi beli dibandingkan aksi jual. Tercatat aksi beli 13,19% untuk 8,1 juta saham senilai Rp 46,8miliar. Kemudian aksi jual 7,72% sebanyak 4,8 juta saham senilai Rp 27,4 miliar miliar.

Sementara itu IHSG akhirnya ditutup di zona merah dengan melemah 0,68% ke level 5.970,29, meski sempat dibuka menguat pada perdagangan sesi I.

Data perdagangan mencatat sebanyak 190 saham menguat, 301 melemah dan 153 lainnya stagnan. Nilai transaksi hari ini kembali menyusut menjadi Rp 8,2 triliun. Tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 594 miliar.

Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 413 miliar. Selain di saham BBRI, asing juga tercatat menjual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 198 miliar.

BBNI merupakan salah satu perbankan yang terus adaptif pada perubahan terutama di masa pandemi Covid-19. GM Divisi e-Banking BNI Sri Indira, dalam BNI Investment Week mengatakan transaksi perbankan secara digital mengalami peningkatan hingga 50%. Dengan data tersebut menunjukkan masyarakat udah mulai beralih dalam transaksi yakni melalui digital, salah satunya melalui BNI Mobile Banking.

"Jika dilihat transaksi Desember 2020, transaksi digital dari nasabah BNI khususnya BNI mobile banking mengalami peningkatan hampir 50% dari transaksi Desember 2019," kata GM Divisi e-Banking BNI, Sri Indira dalam BNI Investment Week di program Profit CNBC Indonesia, Senin (5/4/2021).

Untuk transaksi di mobile digital, Sri Indira mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar. Misalnya saja dengan pemakaian internet tanah air mencapai 274 juta dan yang sudah terhubung dengan mobile adalah 345,2 juta.

"Merupakan potensi digital luar biasa untuk masyarakat Indonesia. Kami melihat masih sangat banyak yang bisa dikembangkan untuk bisa melayani masyarakat di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Perusahaan pun melakukan sejumlah pembaruan dan pengembangan fitur baru di platform mobile banking. Misalnya mendukung Bank Indonesia lewat QRIS untuk nasabah BNI dapat berbelanja di merchant atau commerce. Selain itu juga akan dikembangkan digital loan serta call center melalui Tanya BNI dengan agent bernama cinta.

"Akan membantu secara virtual nasabah-nasabah untuk mengakses customer service BNI," ujar Sri Indira.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BNI Pede, Jumlah Nasabah Tajir Bisa Tumbuh Dua Digit di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular