BNI Investime Week

BNI Pede, Jumlah Nasabah Tajir Bisa Tumbuh Dua Digit di 2021

dob, CNBC Indonesia
09 April 2021 20:33
INFOGRAFIS, Deretan 6 Negara Topang Transaksi Global BNI
Foto: Infografis/6 Negara Topang Transaksi Global BNI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Divisi Wealth Management BNI meyakini pada tahun ini jumlah nasabah kaya dengan kelas aset di atas Rp 500 juta akan terus tumbuh double digit di tahun ini. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan nasabah masih ragu menjalankan bisnis dan memilih untuk menahan belanja.

GM Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia menuturkan, tahun lalu saja, total dana kelolaan nasabah BNI Emerald mencapai Rp 155 triliun atau naik 20%. Sedangkan, jumlah nasabahnya tumbuh 12% menjadi sebanyak 93 ribu nasabah. Tren pertumbuhan diperkirakan masih akan berlanjut.

"Tren di 2021, kita lihat nasabah belum bisa berbisnis maupun spending secara, sehingga nasabah akan hindari risiko, cari bank yang lebih solid, sehingga bank yang dicari bank besar, salah satunya BNI," kata Henny, dalam program Investime Week di CNBC Indonesia, Jumat petang (9/4/2021).

Henny menjelaskan, saat ini nasabah Emerald BNI terbagi menjadi tiga tier. Pertama, kelas tertinggi adalah private banking dengan penempatan dana minimal sebesar Rp 15 miliar. Selanjutnya personal banking dengan penempatan minimal Rp 5 miliar, dan tier ketiga dengan penempatan dana paling rendah Rp 500 juta.

"Kami memprediksi, pertumbuhan nasabah akan terjadi double digit, nasabah masih menghindari risiko. Dana simpanan nasabah juga akan tumbuh karena spending yang tidak bisa dilakukan maksimal," tuturnya.

Seperti diketahui, Wealth Management BNI menawarkan berbagai produk investasi yang disesuaikan dengan profil risiko nasabahnya. Variasinya cukup lengkap, mulai dari reksa dana dan obligasi.

Rinciannya lagi, reksa dana tersebut juga beragam, ada reksa dana terproteksi dengan kupon pasti dan dibayarkan pada periode tertentu, reksa dana pasar uang dan reksa dana pasar saham untuk nasabah yang menginginkan return tinggi dalam jangka panjang namun dengan riisko yang agresif.

Selain itu, BNI juga menawarkan berbagai produk obligasi, mulai dari obligasi ritel pemerintah, obligasi ritel perdana hingga obligasi yang dilelang pemerintah.

"Nasabah bisa memasang bid yang dikehendaki. Saat ini, produk obligasi dan reksa dana jadi primadona," tukasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Cemerlang, BNI Terus Didorong Go Internasional

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular