Rilis Lapkeu, Begini Kinerja Keuangan Indika pada 2020

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 April 2021 18:02
Dok: Indika Energy
Foto: Dok: Indika Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan kerugian sepanjang tahun lalu. Bahkan kerugian perusahaan membengkak menjadi US$ 117,54 juta atau setara dengan Rp 1,64 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dari posisi US$ 18,16 juta di sepanjang 2019.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai keruhgian per saham juga makin besar menjadi US$ 0,0226 dari sebelumnya hanya sebesar US$ 0,0035.

Pendapatan perusahaan di akhir Desember 2020 tercatat sevesar US$ 2,07 miliar (Rp 29,08 triliun). Turun 25,35% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai US$ 2,78 miliar.

Nilai beban pokok kontrak dan penjualan turun sejalan dengan turunnya pendapatan, menjadi US$ 1,82 miliar dari sebelumnya US$ 2,35 miliar.

Namun beban penjualan, umum dan administrasi naik tipis menjadi US$ 138,02 juta dari US$ 137,17 juta. Beban keuangan juga mengalami kenaikan menjadi US$ 119,50 juta dari US$ 109,47 juta.

Tahun lalu juga terjadi penurunan nilai yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya, yakni menjadi US$ 5,99 juta dari US$ 2,96 juta.

Meski demikian, bagian dalam bersih dari entitas asosiasi mengalami kenaikan nilai menjadi US$ 32,62 juta dari US$ 30,04 juta. Meski pendapatan investasi turun menjadi US$ 11,42 juta dari US$ 16,10 juta.

Pada periode tersebut, tercatat nilai aset INDY menjadi sebesar US$ 3,49 miliar, mengalami penurunan dari posisi akhir 2019 yang senilai US$ 3,61 miliar. Aset lancar tercatat mencapai US$ 1,39 miliar dan aset tak lancar sebesar US$ 2,09 miliar.

Di pos liabilitas, terjadi kenaikan sepanjang tahun lalu menjadi US$ 2,62 miliar dari sebelumnya US$ 2,57 juta. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$ 707,71 juta dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka US$ 1,91 miliar.

Ekuitas perusahaan di akhir 2020 lalu mencapai US$ 867,29 juta, turun dari posisi akhir Desember 2019 yang sebesar US$ 1,04 miliar.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandel! Telat Lapkeu September 2020, 23 Emiten Didenda BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular