
Gokil! 8 Saham Emiten CPO Ngamuk, Punya Sandi Uno Teratas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten sawit kompak menguat pada perdagangan sesi I siang ini, Kamis (1/4/2021). Penguatan saham-saham tersebut terjadi seiring penguatan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada hari ini.
Mengacu data BEI, berikut pergerakan harga sejumlah saham emiten sawit pada sesi I hari ini:
Provident Agro (PALM), saham +2,63%, ke Rp 312, transaksi Rp 28 juta
Astra Agro Lestari (AALI), saham +2,00%, ke Rp 10.225, transaksi Rp 5 M
- Eagle High Plantations (BWPT), saham +1,80%, ke Rp 113, transaksi Rp 1 M
Dharma Satya Nusantara (DSNG), saham +1,74%, ke Rp 585, transaksi Rp 6 M
PP London Sumatra Indonesia (LSIP), saham +1,56%, ke Rp 1.300, transaksi Rp 16 M
Mahkota Group (MGRO), saham +1,36%, ke Rp 745, transaksi Rp 1 M
Salim Ivomas Pratama (SIMP), saham +1,22%, ke Rp 496, transaksi Rp 1 M
SMART (SMAR), saham +0,26%, ke Rp 3.820, transaksi Rp 765 ribu.
Menurut daftar di atas, saham emiten milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pengusaha Edwin Soeryadjaya, PALM, mencatatkan penguatan tertinggi dibandingkan saham lainnya.
PALM melesat 2,63% ke posisi Rp 312/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 28 juta.
Dengan kenaikan ini, saham PALM berhasil memutus tren pelemahan selama enam hari perdagangan beruntun, atau sejak 24 Maret lalu.
Di tempat kedua ada saham anak usaha Grup Astra, AALI, yang menguat 2,00% ke Rp 10.225/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 5 miliar.
Penguatan ini membuat saham AALI kembali ke zona hijau, setelah selama tiga hari terbenam di zona merah.
Naiknya saham perusahaan yang memiliki lahan sawit 286 ribu hektare ini dibayangi oleh aksi beli oleh asing sebesar Rp 1,32 miliar.
Sebelumnya, AALI melaporkan kinerja keuangan yang positif pada tahun lalu. AALI mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang tahun lalu mencapai 295% menjadi Rp 833,09 miliar, dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 211,12 miliar.
Mengacu laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba bersih ini terjadi seiring dengan pendapatan AALI yang juga naik 7,79% menjadi Rp 18,81 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17,45 triliun.
Tidak hanya PALM dan AALI, emiten milik pengusaha TP Rachmat, DSNG, juga terapresiasi 1,74% ke Rp 585/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 6 miliar.
Sama seperti AALI, penguatan ini membuat DSNG menghentikan tren pelemahan sejak tiga hari lalu, atau sejak Senin (29/3).
Kabar terbaru, pada Jumat lalu (26/3), manajemen mengumumkan, perusahaan berencana membangun enam pabrik Bio-CNG dengan nilai investasi sebesar US$ 47 juta atau sekitar Rp 676,80 miliar dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.400 per US$.
Pihak DSNG mengungkapkan, pembangunan pabrik Bio-CNG kedua akan menerapkan konsep ekonomi sirkular dengan mengurangi limbah yang dihasilkan industri kelapa sawit, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca serta konsumsi bahan bakar fosil secara signifikan.
Sebagai informasi, Kementerian ESDM menjelaskan, Bio-CNG atau biogas terkompresi adalah bentuk biogas yang telah dibersihkan untuk menghasilkan gas metan lebih dari 95%.
Dengan demikian, menurut manajemen, dalam tiga tahun ke depan, DSNG akan mempunyai sebanyak 7 pabrik BioCNG dan dapat menghemat sekitar 16 juta liter solar per tahun sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 400 ribu ton CO2 per tahun.
Informasi saja, mengawali perdagangan perdana kuartal kedua hari ini, Kamis (1/4/2021), harga kontrak CPO pengiriman Juni yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 2,13% ke RM 3.689/ton.
Sementara, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan tipis di sepanjang kuartal pertama. Selama tiga bulan terakhir harga minyak nabati ini tercatat naik 0,33% dibandingkan posisi akhir tahun lalu.
Adapun kemarin (31/3), Harga kontrak CPO pengiriman Juni 2021 yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ditutup menguat 1,11% RM 3.612/ton, dibandingkan posisi hari sebelumnya di RM 3.572/ton.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Harga CPO Rekor 8 Tahun, Saham Sawit Diserbu Investor
