
Yield Treasury Sentuh 1,7% Lagi, Harga SBN Ditutup Beragam

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Selasa (30/3/2021) kembali ditutup beragam, setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali naik pada sore hari ini waktu Indonesia.
Sikap investor obligasi pemerintah RI kembali beragam, di mana untuk SBN bertenor 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 20 tahun ramai dikoleksi oleh investor dan mengalami penguatan harga serta penurunan yield.
Sedangkan untuk SBN berjatuh tempo 10 tahun, 15 tahun, dan 30 tahun cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan pelemahan harga dan kenaikan yield. Adapun untuk SBN tenor 25 tahun harga dan yield-nya masih stagnan.
Yield SBN bertenor 1 tahun dengan kode FR0061 turun sebesar 0,9 basis poin (bp) ke level 3,814%, yield SBN tenor 3 tahun berseri FR0039 turun 9 bp ke 5,183%, yield SBN berjatuh tempo 5 tahun dengan seri FR0081 turun 0,1 bp ke 5,841%, dan yield SBN bertenor 20 tahun berkode FR0083 juga turun 0,3 bp ke 7,529%.
Selanjutnya yield SBN tenor 25 tahun dengan kode FR0067 masih stagnan di level 7,505%. Sementara sisanya mengalami kenaikan yield. Adapun untuk yield SBN seri FR0087 dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali naik sebesar 2 bp ke level 6,814%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Harga SBN dan yield SBN yang ditutup beragam terjadi setelah yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali naik pada sore hari ini waktu Indonesia. Berdasarkan data dari situs World Government Bond, per pukul 17:15 WIB, yield surat utang pemerintah AS acuan tenor 10 tahun naik sebesar 2,3 basis poin ke level 1,733%.
Ekspektasi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan, serta kenaikan inflasi membuat pelaku pasar melepas Treasury yang membuat yield-nya naik.
Alhasil, selisih yield Treasury dengan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi menyempit. Adapun pada sore hari ini waktu Indonesia, selisih (spread) antara yield SBN acuan tenor 10 tahun dengan yield Treasury AS yang berjatuh tempo 10 tahun sebesar 515,3 bp.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi
