
Nahas! Sejak Januari, Saham SMGR dkk Babak Belur Masbro

Tidak hanya SMBR, saham emiten holding BUMN Semen, Semen Indonesia alias SMGR pun ambles sebesar 2,47% ke Rp 10.875/saham pada perdagangan kemarin. Pelemahan tersebut diwarnai aksi beli bersih oleh asing sebesar Rp 2,78 miliar.
Dengan koreksi kemarin, saham emiten yang sebelumnya bernama Semen Gresik ini sudah melorot 4,40% dalam sepekan. Sementara, dalam sebulan saham ini masih tumbuh 1,87%.
Namun, apabila dilihat secara YTD, saham perusahaan yang pada awal tahun lalu berubah logo menjadi SIG ini sudah anjlok 12,47%.
Pelemahan saham SMGR pada kemarin (30/3) terjadi setelah perusahaan mengumumkan bakal menebar dividen senilai Rp 1,16 triliun kepada para pemegang saham.
Sebelumnya, pada Senin (29/3), pihak manajemen mengumumkan akan membagikan dividen senilai Rp 1,16 triliun kepada pemegang sahamnya atas kinerja perusahaan di tahun lalu.
Nilai tersebut merupakan 40% dari total laba bersih yang dikantongi perusahaan sepanjang tahun lalu. Nantinya, para pemegang saham akan menerima sebanyak Rp 188,3/saham.
Sejalan dengan itu, Komisaris Utama Semen Indonesia Rudiantara mengatakan kinerja perusahaan di tahun ini penjualan mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.
Upaya yang dijalankan perusahaan di tahun lalu untuk menekan biaya perusahaan akan dilanjutkan di tahun ini.
Adapun SMGR mencatat laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 2,79 triliun, atau naik 16,72% dari torehan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,39 triliun.
Kenaikan laba bersih ini terjadi ketika perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 12,87% YoY menjadi senilai Rp 35,17 triliun pada akhir tahun lalu.
Mengenai rencana bisnis perusahaan, SMGR berencana membuka pasar ekspor baru ke Amerika Utara pada tahun ini. Ditargetkan volume ekspor ke wilayah tersebut bisa mencapai 500 ribu-1 juta ton sepanjang tahun.
Dalam konferensi pers virtual pada Senin (29/3), Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, ekspor ini sejalan dengan dimulainya kerja sama antara perusahaan dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Adapun sejak tahun lalu mendorong ekspor memang menjadi salah satu upaya perusahaan untuk menggenjot penjualan. Hal ini disebabkan karena turunnya penjualan semen di dalam negeri, baik di sisi semen curah sebesar 27% sepanjang tahun dan ritel turun hingga 13%.
Sepanjang tahun 2020, perusahaan melakukan pembukaan pasar ekspor baru ke Kepulauan Fiji, intensifikasi pasar di Australia dan Bangladesh. Selain itu, SMGR juga peningkatan penjualan di kawasan China selatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
