Awas, Rupiah Sudah Hampir Rp 14.500/US$! Gara-gara Apa Sih?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 March 2021 15:50
Presiden AS Joe Biden (kiri) mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland, AS, Jumat (29/12021). (AP/Alex Brandon)
Foto: Presiden AS Joe Biden (kiri) mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland, AS, Jumat (29/12021). (AP/Alex Brandon)

Soal vaksinasi anti-virus corona, AS adalah negara paling agresif di dunia. Per 28 Maret 2021, vaksin yang sudah disuntikkan ke lengan rakyat Negeri Adikuasa mencapai 143,46 juta dosis.

coronaSumber: Our World in Data

Laju vaksinasi di AS juga luar biasa. Per 28 Maret 2021, rata-rata tujuh harian vaksinasi di sana mencapai 2,71 juta dosis per hari.

Kini sudah 15,4% populasi AS yang sudah divaksin. AS menempati peringkat ketiga, hanya kalah dari Israel dan Chile. Padahal populasi AS mencapai 328 juta jiwa sehingga ini adalah pencapaian yang impresif.

coronaSumber: Our World in Data

Presiden AS Joseph 'Joe' Biden memang punya target tinggi dalam hal vaksinasi. Saat jumpa pers Gedung Putih pekan lalu, pengganti Donald Trump itu yakin bisa menyuntikkan 200 juta dosis vaksin anti-virus corona dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

"Saya percaya kami bisa melakukannya," tegas Biden, sebagaimana diwartakan Reuters.

Pemulihan ekonomi AS yang semakin nyata menandakan bahwa permintaan mulai bergeliat. Peningkatan permintaan akan memunculkan tekanan inflasi, sehingga membuka ruang bagi Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk mulai mengetatkan kebijakan moneter, salah satunya dengan menaikkan suku bunga acuan.

Berdasarkan dotplot terbaru, semakin banyak anggota Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) yang memperkirakan Federal Funds Rate akan naik tahun depan. Kini ada empat orang yang memperkirakan seperti itu, sebelumnya hanya satu.

Saat suku bunga acuan benar-benar naik, maka berinvestasi di aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap) akan ikut terangkat. Ini yang membikin permintaan dolar AS melesat.

fedSumber: FOMC

Halaman Selanjutnya --> Eropa Lockdown, AS Seng Ada Lawan!

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular