Gaet CALT & LG Chem, IBC Bikin Baterai Mobil & Motor Listrik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 March 2021 16:45
Preskon Pendirian IBC. Ist
Foto: Preskon Pendirian IBC. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan menggandeng Produsen baterai bernama China's Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem Ltd untuk mengembangkan industri baterai listrik. 

Holding perusahaan baterai ini tidak hanya memproduksi baterai listrik untuk mobil tapi juga untuk motor. 

"Kita sudah siapkan partnership dengan CATL dan LG Chem. Struktur jelas hulu-hilir, kita BUMN Ikut semua, jadi bukan hanya di hulu hasil tambang diproduksi jadi...yang lain terus kita ditinggal tapi kita ikut," kata Erick, saat konferensi pers, Jumat (26/3/2021).

"Tapi tidak kalah pentingnya kita harapkan alih teknologi dalam berpartner ini, karena dalam perjanjiannya tidak hanya baterai listrik buat mobil tapi juga motor yang dimana indonesia market terbesar Industri motor dunia, kita ingin jadi leading sektornya."

Erick menambahkan, poin penting dalam perjajian kerjasama ini adalah stabilitas pasokan baterai listrik di dunia untuk kebutuhan energi terbaharukan (renewable energy), serta kebutuhan power listrik di rumah.

Pada awal sambuta, Erick mengatakan pendirian IBC merupakan transformasi kemajuan Indonesia ke depan. Adanya pandemi covid-19 mempercepat proses mepercepat transformasi ke arah industri baterai listrik.

"Alhamdulillah apa yang kita jalankan ini terbukti kalau mau kita kompak ini bisa terbukti. Apalagi kita dikasih anugerah luar biasa, kekayaan nikel 24% di dunia ini dan tentunya dengan ada EV (Electric Vihicle) battery ini buat indonesia lebih bersahabat dengan green, ekonomi hijau, dan tidak kalah pentingnya kita berikan sesuai arahan bapak presiden kita sering terlambat antisipasi kekuatan Indonesia sendiri," kata Erick dalam konferensi pers, Jumat (26/3/2021).

Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikann Indonesia telat masuk di industri kayu di era 1980-an. Demikian pula pada era 1970-an Indonesia telat masuk di industri minyak.

"Dan ini alhamdulillah kita manfaatkan momentum penting ketika perubahan inovasi EV battery ini, berbasis nikel, kita ambil langkah berani tidak mau kalah dengan negara besar lain RRT (Republik Rakyat Tiongkok), AS (Amerika Serikat) dan Korea. Kita jadi pemain global," kata Erick.

Pada kesempatan tersbeut, Erick menambahkan, tentu akan dilakukan partnership yang saling menguntungkan dalam pembentukan IBC sebagai holding baterai listrik. Akan dilakukan sinergis dengan beebrapa perusahaan yang jadi partner positif ke depan.

Perusahaan holding ini nantinya terdiri dari empat perusahaan BUMN antara lain PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND-ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Pertamina dan PLN.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IBC Tonggak Baru Industri RI, Begini Sejarah Baterai Listrik

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular