IBC Diumumkan Sore Ini, ANTM-TINS Jadi Jawara Saham BUMN

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo saham pertambangan nikel yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) menjadi leader saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada perdagangan sesi I Jumat (26/3/2021).
Kedua saham nikel BUMN tersebut melesat dan menjadi leader didorong sentimen dari rencana pembentukan holding perusahaan baterai, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC) yang akan diumumkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada sore hari ini.
Secara pergerakan, saham ANTM ditutup meroket hingga 10,55% ke level Rp 2.410/unit pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ANTM mencapai Rp 994 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 427 juta lembar saham. Tercatat investor asing memborong saham ANTM sebanyak Rp 23,3 miliar di pasar reguler.
Sedangkan untuk saham TINS juga ditutup melesat 4,52% ke posisi Rp 1.735/unit pada penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Tercatat nilai transaksi saham TINS mencapai Rp 224 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 131 juta lembar saham. Namun, investor asing malah melepasa saham TINS sebesar Rp 5,2 miliar di pasar reguler.
Kenaikan duo saham nikel tersebut terjadi seiring akan diumumkan pendirian holding perusahaan produsen baterai untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia melalui Indonesia Battery Corporation (IBC).
Sebelumnya, Kementerian BUMN segera mengumumkan pendirian Indonesia Battery Holding (IBH) yang bernama lengkap Indonesia Battery Corporation (IBC) yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air.
Dalam undangan yang didapat media nasional termasuk CNBC Indonesia, kementerian yang dipimpin Erick Thohir ini akan menggelar konferensi pers Pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) pada Jumat (26/3/2021) pukul 15.30 sore nanti.
Narasumber yang hadir di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN (Pahala Mansury dan Kartiko Wirjoatmodjo), Dirut IBC, dan lainnya.
"Kementerian BUMN bersama MIND ID, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Antam Tbk (ANTM) akan menggelar acara Konferensi Pers Pendirian Indonesia Battery Corporation secara virtual. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengundang Rekan-Rekan Media untuk menghadiri Konferensi Pers virtual yang akan diadakan pada Jum'at, 26 Maret 2021, pukul 15.30 WIB s/d selesai," tulis undangan tersebut.
Perusahaan holding ini nantinya terdiri dari empat perusahaan BUMN antara lain PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum alias MIND ID, yang terdiri atas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).
Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan nantinya IBC ini bisa menjadi satu perusahaan yang bisa melakukan kerja sama dengan para calon mitra.
"Jadi satu perusahaan yang bisa melakukan penandatanganan kerja sama joint venture (jv) dengan para calon mitra," jelasnya dalam forum 'BUMN Media Talk, EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia' secara daring, Selasa (02/02/2021).
Menurutnya, rantai pasok dari industri baterai ini sangat panjang, mulai dari pertambangan, smelter, pembuatan pabrik prekursor, dan lainnya.
"Nah memayungi semua value chain itu Indonesia Battery Corporation (Indonesia Battery Holding) ini. Dimiliki empat perusahaan, MIND ID, Antam, PLN, dan Pertamina. Kita selalu sampaikan kita harus terintegrasi," jelas mantan Dirut Bank BTN ini.
Di sisi hulu ada Antam, MIND ID, dan di sisi hilir ada Pertamina dan PLN. Menurtu dia, holding yang sudah dibentuk ini bisa melakukan kerja sama dengan calon mitra potensial, seperti dari China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara Eropa.
"Memang 3-4 negara-negara ini para pemain global bisa bawa uang, bawa teknologi, dan bawa pasar, sehingga apa yang diproduksi di masing-masing bagian dari value chain produk EV maupun baterai kita kerjasamakan," ungkapnya.
Adapun Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Agus Tjahajana Wirakusumah mengungkapkan empat BUMN tersebut mendapatkan persentase kepemilikan saham yang sama.
"Porsi kepemilikan saham masing-masing BUMN pada konsorsium IBC adalah sebesar 25% dengan tujuan untuk menjaga netralitas dan akuntabilitas, mendorong sinergi dan penyelarasan sepanjang ekosistem EV baterai," kata Agus, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (01/02/2021).
Pahala menegaskan pembentukan IBC ini ditargetkan bakal terbentuk pada semester I tahun ini.
"Kami harap pembentukan IBH bisa dibentuk di semester satu tahun ini. Sudah ada diskusi empat badan usaha itu, juga sudah ada diskusi awal dengan para calon mitra, timeline semester I tahun ini," ungkapnya.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio INCO-TINS-ANTM Suram? Tesla Cari Nikel ke Negara Ini
