RI Mau Punya IBC, Kenali Jenis Baterai Listrik untuk Mobil

Market - Ferry Sandria, CNBC Indonesia
26 March 2021 12:20
Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co Foto: Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) sore ini, Jumat (26/3/2021). Ini merupakan salah satu fokus mengembangkan industri baterai dan juga industri kendaraan listrik secara keseluruhan.

Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, dan bertanggung jawab atas hampir seperempat dari total produksi tahunan global.

Baterai apa saja yang sih yang sebenarnya umum digunakan pada kendaraan listrik, apakah baterai ini hanya terbatas pada jenis baterai dengan kandungan utama nikel, dana apa saja kandungan lain yang terkandung pada baterai yang menggunakan nikel sebagai katoda.

Saat ini terdapat 2 jenis baterai yang paling umum dan digunakan luas untuk keperluan kendaraan listrik. Pertama adalah baterai litium-ion dan kedua baterai berbasis nikel.

Namun perlu diingat untuk jenis baterai litium-ion sendiri, nikel juga termasuk bahan baku utama yang dibutuhkan.

Baterai litium-ion memiliki beragam jenis dan dipakai untuk berbagai keperluan hal dari peralatan medis, telepon genggam hingga kendaraan listrik.

Baterai litium-ion yang umum digunakan untuk menyimpan daya pada kendaraan ramah lingkungan ini adalah Lithium Manganese Oxide (LMO), Lithium Nickel Manganese Oxide (NMC), Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide (NCA) dan Lithium Titanate Oxide (LTO).

LMO (LiMn2O4) adalah baterai dengan ion litium dan oksida mangan, kandungan logam utama tentu saja alkali tanah litium dan mangan. Sebagian besar baterai LMO dicampur dengan bateri jenis NMC untuk meningkatkan energi spesifik dan memperpanjang masa pakai.

LMO-NMC telah digunakan oleh beberapa pabrikan mobil listrik (Electric Vehicle/EV) di masa lalu termasuk Nissan Leaf, Chevy Volt dan BMW i3.

NMC (LiNiMnCoO2) merupakan salah satu jenis baterai litium-ion yang paling sukses di pasar, baterai ini merupakan kombinasi 3 logam utama dengan komposisi relative sama, nikel-mangan-kobalt.

Kunci utama dari jenis baterai ini adalah penggabungan nikel dan mangan, nikel memiliki kerapatan energy tinggi tapi tidak stabil, sebaliknya mangan lebih stabil tapi memiliki kerapatan energy yang lebih rendah.

Penggabungan kedua logam ini melengkapi kekurangan satu sama lain, seperti natrium dan klorida yang beracun, tetapi jika disatukan menjadi bumbu masak utama.

Selain digunakan sebagai baterai pada Nissan Leaf genaris kedua dan paling baru, NMC juga digunakan sebagai komponen pada Powerwall milik Tesla.

NCA (LiNiCoAlO2) sudah ada sejak tahun 1999 untuk penggunaan khusus, jenis baterai ini memiliki kesamaan dengan jenis baterai NMC, salah satunya adalah dari komposisi logam utama.

Logam utama yang digunakan pada baterai ini adalah litium, aluminium dan nikel dengan komposisi paling besar. NCA digunakan pada mobil listrik Tesla Model S.

LTO (Li2TiO3) keunggulan baterai jenis ini adalah pengisian daya yang lebih cepat bandingkan baterai lithium-ion lainnya, tetapi memiliki kepadatan energi yang jauh lebih rendah. Baterai jenis ini digunakan di motor listrik di China produksi Hangzhou Yabo Technology.

Baterai jenis ini juga dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan asal Texas, Microvast, untuk penggunaan pada bus listrik. Baterai mereka sudah digunakan oleh bus listrik di China dan Irlandia Utara (Wrightbus).

Baterai berbasis nikel sudah dikenal selama 50 tahun, dahulu perangkat portabel hampir secara eksklusif mengandalkan nikel-kadmium (NiCd). Akan tetapi pada 1990-an, nikel-metal-hidrida (NiMH) mengambil alih pasar dengan memecahkan masalah toksisitas NiCd. Jenis baterai berbasis nikel yang digunakan untuk kendaraan listrik dan hibrida adalah NiMH.

Baterai NiMH sangat umum digunakan pada generasi awal mobil listrik dan hibrida, yang kini sudah didominasi oleh baterai jenis litium-ion.

Sebelumnya hampir semua generasi awal mobil listrik/hibrida produksi GM, Ford, Honda dan Toyota menggunakan baterai jenis ini. Meski saat ini sudah jarang digunakan, Toyota masih menggunakan NiMH pada mobil mereka yang relative baru, Toyoto Highlander. Toyota pernah mendulang sukses menggunakan baterai ini pada Toyota Prius.

Semoga IBC yang dibentuk untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir di Tanah Air bisa membuat banyak varian baterai listik.

Perusahaan holding ini nantinya merupakan gabungan,  PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum alias MIND ID melalui anak usahanya yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IBC Tonggak Baru Industri RI, Begini Sejarah Baterai Listrik


(hps/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading