Wow! Demi Baterai Listrik IBC, ANTM Siapkan Capex Rp 2,8 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 April 2021 14:51
Gedung Antam (detikcom/Ari Saputra)
Foto: Gedung Antam (detikcom/Ari Saputra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan milik negara, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,84 triliun tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan yang bersifat rutin serta pengembangan usaha dengan sumber pendanaan dari kas internal dan opsi pendanaan lainnya.

"Capex tahun ini rencana Rp 2,84 triliun, di antaranya untuk pengembangan bersifat rutin dan pengembangan usaha dalam bentuk project, yang terbesar untuk pengembangan usaha," kata Kunto, dalam keterangannya kepada awak media usai RUPS Tahunan, Rabu (6/4/2021).

Beberapa proyek yang menjadi fokus Antam adalah penyelesaian pabrik feronikel di Halmahera Timur, kerja sama dengan Inalum (MIND ID) dan beberapa proyek lainnya.

"Kita akan fokus pada penelesaian proyek smelter, khususnya di pabrik feronikel Halmahera Timur bisa segera memberi kontribusi kepada perusahaan di tengah outlook nikel ke depannya. Saat ini sedang dalam proses penyelesaian dan beroperasinya pabrik," ujarnya.

Sementara itu, Antam juga masuk konsorsium terkait pembangunan ekosistem industri EV battery melalui Indonesia Battery Corporation (IBC). Pembangunan ekosistem ini dilakukan mulai dari pengolahan, pemurnian nikel, pembuatan bahan baku, hingga baterai cell dan battery pack. Dalam rantai ekosistem ini, Antam nantinya akan menyuplai kebutuhan bahan baku.

"IBC akan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara kita terutama terwujudnya komitmen hilirisasi industri mineral di Indonesia," paparnya.

Secara terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir, sebelumnya memastikan megaproyek baterai listrik di Indonesia akan berjalan. Hal ini disampaikan setelah Erick melakukan kunjungan kerja ke Wuyi, China.

Erick bertemu dengan perwakilan dari CBL, konsorsium Tiongkok yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend. Konsorsium ini bermitra dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam untuk pengembangan EV Battery dengan total investasi mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun (Rp 14.400/US$.)

"Saya ingin memastikan, bahwa CBL berkomitmen untuk kerjasama ini dan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. Saya tegaskan, proyek investasi ini didukung penuh oleh pemerintah karena akan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan kita," kata Menteri Erick, dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).

Skema kerjasama ini, lanjut mantan pemilik klub Inter Milan ini, tidak hanya membuat Indonesia menjadi pasar, tapi dengan transfer teknologi, Indonesia juga akan menjadi pemain EV Battery di kancah global.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IBC Tonggak Baru Industri RI, Begini Sejarah Baterai Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular