
Permintaan Melonjak Bikin Produksi Emas Antam (ANTM) Naik 84%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) mencatat produksi dan penjualan hingga semester I tahun 2025 dari berbagai segmen mulai dari emas, nikel, ferinikel, hingga alumina.
Mengutip keterangan Antam yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), produksi emas per Juni 2025 sebesar 29.305 kg (942.178 troy oz.) dengan tingkat produksi emas sebesar 438 kg (14.082 troy oz.). Angka tersebut meningkat 84% dari capaian penjualan pada paruh tahun ini sebesar 15.969 kg (513.415 troy oz.).
"Harga emas dunia yang masih berada di level tinggi sepanjang paruh tahun ini, dipengaruhi oleh dinamika makroekonomi global dan ketidakpastian geopolitik, turut mendorong tetap tingginya minat pasar domestik terhadap emas yang diproduksi oleh ANTAM," tulis manajemen, Kamis (31/7).
Sebagai respon terhadap tingginya permintaan emas di pasar domestik dan persaingan yang kian ketat, Antam secara konsisten mengupayakan penguatan posisi pasar melalui strategi penjualan yang berfokus pada kualitas produk, keamanan, dan kemudahan akses bagi pelanggan.
Lalu, kinerja penjualan bijih nikel per Juni 2025 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dan menguasai pasar domestik. ANTM mencatat penjualan bijih nikel sebesar 8,20 juta wet metric ton (wmt), dengan tingkat produksi bijih nikel pada sebesar 9,10 juta wmt.
Selanjutnya, produksi feronikel ANTM pada semester I tahun ini di level yang optimal sebesar 9.067 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan mencapai 5.763 TNi.
Sedangkan produksi bauksit sebesar 1,38 juta wmt dengan penjualan bauksit sebesar 1,03 juta wmt. Sementara produksi Chemical Grade Alumina sebesar 89.385 ton alumina, dengan penjualan sebesar 91.109 ton alumina.
Produksi bauksit ANTAM digunakan untuk bahan baku produksi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan yang dioperasikan oleh PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) dan penjualan kepada pelanggan domestik.
Kinerja penjualan bauksit ANTAM pada semester I mencatatkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, sejalan dengan prospek positif menyusul rencana dimulainya operasi komersial pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia.
Manajemen mengaku, penjualan komoditas feronikel dan bauksit pada semester memang turut dipengaruhi oleh penyesuaian terhadap regulasi terkait harga jual produk.
Namun, komoditas bijih nikel dan emas tetap menunjukkan kinerja solid, mencerminkan keberhasilan strategi diversifikasi portofolio bisnis dan efektivitas langkah operasional Perusahaan dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan di tengah dinamika industri.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Antam Buka Suara Soal Kabar Emas Palsu yang Meresahkan Masyarakat