Data Ekonomi Singapura Bagus Terus, Dolarnya Perkasa!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 March 2021 14:10
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (26/3/2021). Satu lagi data yang menunjukkan Singapura akan lepas dari resesi di kuartal I-2021, yang membuat mata uangnya perkasa.

Pada pukul 13:06 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.703,94, dolar Singapura menguat 0,17% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Data dari pemerintah Singapura hari ini menunjukkan produksi industri bulan Februari naik 1,6% dari bulan sebelumnya atau secara month-to-month (MoM). Sementara itu jika dibandingkan Februari 2020 atau secara year-on-year (YoY) melesat 16,4%.

Data tersebut melanjutkan serangkaian data apik yang dirilis bulan ini. Data yang dirilis yang dirilis Selasa lalu menunjukkan inflasi di bulan Februari tumbuh 0,7% YoY, melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Kenaikan harga-harga di bulan Februari tersebut merupakan yang tertinggi sejak Januari 2020, sebelum virus corona menyerang dunia, dan membuat perekonomian global mengalami resesi.

Selain itu, inflasi tersebut juga lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 0,6%.

Sementara itu inflasi inti juga tumbuh 0,2% YoY, lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 0,1%. Ini merupakan kali pertama inflasi inti tumbuh, setelah menurun dalam 10 bulan beruntun.

Inflasi inti Singapura tidak memasukkan harga mobil dan akomodasi dalam perhitungan, sebab pergerakan harganya sering terpengaruh oleh kebijakan pemerintah.

Pada pekan lalu, data dari Pemerintah Singapura menunjukkan ekspor non-minyak naik 8,2% MtM, dan sudah naik dalam empat bulan beruntun.

Sementara jika dibandingkan dengan Februari 2020, ekspor non-minyak naik 4,2%, dan sudah naik dalam 3 bulan beruntun.

Singapura merupakan negara yang mengandalkan ekspor guna memutar roda perekonomiannya. Pada 2019, rasio ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura adalah 104,91%. Singapura menjadi negara dengan rasio ekspor terhadap PDB terbesar di dunia. Artinya, ketika ekspornya mulai pulih, maka pertumbuhan ekonomi juga akan bangkit.

Dengan kenaikan ekspor di awal tahun ini, perekonomian Singapura diprediksi tumbuh secara YoY di kuartal I-2021. Artinya, Singapura akan lepas dari resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular