Pak Biden, Tolong Dilihat Yield Surat Utangnya...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 March 2021 10:20
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ke depan, sepertinya risiko pelemahan rupiah masih cukup tinggi. Penyebabnya adalah tren kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.

Pada pukul 09:24 WIB, yield surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden melonjak 17,1 basis poin (bps) menjadi 1,6314%. Secara year-to-date, yield instrumen ini sudah melonjak 71,94 bps.

Akhir-akhir ini, kenaikan yield US Treasury menjadi momok bagi pasar keuangan global. Kenaikan yield membuat instrumen lain menjadi tidak menarik.

Akhir pekan lalu, yield US Treasury Bonds sempat berada di atas 1,7%. Tidak jauh dari dividend yield indeks S&P 500 yang berada di kisaran 1,9%. Artinya, instrumen aman seperti obligasi memberi imbalan yang bersaing dengan aset berisiko.

"Kami tidak yakin ini adalah garis finis untuk obligasi pemerintah AS, masih bisa lanjut terus. Ini akan membuat mata uang negara-negara berkembang cenderung melemah," sebut riset Citi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular