Pak Erdogan, Mata Uang Lira Anjlok 12,6% dalam Semalam!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 March 2021 08:54
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan vaksin covid
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksinasi COVID-19 yang diproduksi oleh China Sinovac Biotch Ltd., di Ankara, Turki, Kamis, 14 Januari 2021. (Turkish Presidency via AP, Pool)

Pada Februari 2021, inflasi Turki tercatat 15,61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Ini adalah laju tercepat sejak Juli 2019.

Saat inflasi tinggi, artinya nilai uang semakin tergerus. Oleh karena itu, peredaran uang harus dikendalikan agar tidak terlalu banyak sehingga nilainya tidak jatuh. Caranya ya dengan suku bunga tinggi,agar masyarakat tergerak menyimpan uang di lembaga keuangan yang kemudian membuat peredaran uang di perekonomian menyusut.

Namun jika benar Kavcioglu akan menurunkan suku bunga, maka peredaran lira akan membeludak. 'Harga' lira bakal semakin jatuh karena pasokan yang melimpah.

Christian Maggio, Strategist di TD Securities, memperkirakan depresiasi lira bisa mencapai 10-15% dalam hari-hari ke depan. "Pergerakan ini akan menunjukkan pengambilan keputusan di Turki yang tidak biasa, terutama dalam hal kebijakan moneter. Mulai sekarang, kebijakan akan diarahkan ke pro pertumbuhan ekonomi," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara riset Goldman Sachs memperkirakan Kavcioglu akan melakukan penurunan suku bunga secara besar-besaran di awal (frontload). Oleh karena itu, bank yang berpusat di New York (AS) tersebut menyatakan risiko pelemahan lira terus-menerus dalam waktu dekat sangat besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular