Yield Treasury AS Meninggi Lagi, Harga SBN Mayoritas Melemah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 March 2021 18:15
US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Jumat (19/3/2021) akhir pekan ini kembali ditutup melemah, menyusul kenaikan kembali imbal hasil (yield) obligasi acuan pemerintah Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (18/3/2021) waktu setempat.

Mayoritas SBN acuan kembali dilepas oleh investor hari ini, ditandai dengan kembali naiknya imbal hasil (yield) di hampir semua tenor SBN acuan. Namun kenaikan yield SBN hari ini tidak dialami oleh SBN acuan bertenor 3 tahun dengan seri FR0039 yang masih ramai dikoleksi oleh investor pada hari ini dan mengalami penurunan yield.

Yield SBN dengan seri FR0039 bertenor 3 tahun turun sebesar 0,3 basis poin (bp) ke level 5,356% sedangkan untuk yield SBN seri FR0087 dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali naik sebesar 6,9 bp ke level 6,821%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Beralih ke AS, yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) kembali naik pada perdagangan Kamis (18/3/2021) waktu AS. Berdasarkan data dari situs World Government Bond, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun naik 6 basis poin (bp) ke level 1,706%.

Adapun per sore hari ini waktu Indonesia, yield Treasury mulai menurun kembali sebesar 1,5 bp ke level 1,691%.

Kenaikan imbal hasil terjadi sehari setelah bank sentral AS menyatakan bahwa kebijakan moneter ekstra longgar akan dipertahankan meski inflasi bisa menyentuh 2,2%. Inflasi tinggi memicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah di AS.

Akibatnya, daya tarik obligasi di pasar negara berkembang pun memudar, sehingga memicu capital outflow (keluarnya dana asing dari bursa). Tak ayal, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia juga meningkat.

Melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) pada periode 1 sampai 15 Maret, investor asing melepas kepemilikan SBN nyaris Rp 20 triliun. Capital outflow tersebut lebih besar ketimbang sepanjang bulan Februari Rp 15 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular