Efek "Powell Rangers", IHSG Melesat Nyaris 1% di Sesi I

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 March 2021 12:09
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir manis pada perdagangan sesi pertama Kamis (18/3/2021), di tengah konfirmasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal konsisten mengguyur likuiditas ke pasar.

IHSG dibuka naik 0,52% ke 6.309,57 dan berakhir di 6.334,946 pada penutupan sesi pertama, atau melesat 57,7 poin atau nyaris 1%. IHSG tak sekalipun mencicipi zona merah pada perdagangan hari ini.

Menurut data BEI, sebanyak 231 saham menguat, 208 tertekan dan 177 lainnya flat. Transaksi bursa kembali meningkat dengan 11,5 miliar saham diperdagangkan, sebanyak 727.000-an kali.

Namun, nilai transaksi bursa masih terbatas yakni sebesar Rp 6,25 triliun, atau jauh dari nilai transaksi di periode awal Januari yang menyentuh Rp 12 triliun (pada sesi 1 saja).

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menegaskan bahwa kebijakan moneter ekstra longgar-yang memungkinkan suku bunga rendah dan aksi gelontor likuiditas di pasar-bakal terus berlanjut.

Ini memberikan kelegaan tersendiri bagi pelaku pasar global, terutama di AS, karena memungkinkan mereka untuk terus mendapatkan limpahan dana di pasar, yang pada gilirannya bakal terciprat ke pasar negara berkembang (termasuk Indonesia).

Dalam pidatonya, The Fed mengakui bahwa inflasi tahun ini bisa menyentuh angka 2,2%, di atas patokan angka 2% yang biasa mereka pakai untuk mencegah mesin ekonomi terlalu panas (overheated).

Namun, secara bersamaan The Fed menegaskan akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgarnya tersebut demi pasar tenaga kerja dan ekonomi yang membaik. Hal ini pun memicu aksi beli investor global ke pasar negara berkembang (emerging market).

Di Indonesia, investor asing siang ini tercatat melakukan aksi beli, dengan nilai pembelian bersih (net buy) Rp 288,6 miliar di pasar reguler.

Saham yang diborong terutama adalah PT Astra International Tbk (ASII) yang mencetak nilai transaksi Rp 317,3 miliar.

Saham perseroan melesat 3,1% (175 poin) ke Rp 5.750/saham. Ini sekaligus membawanya sebagai saham dengan nilai transaksi terbesar, menggusur PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang hanya membukukan nilai transaksi Rp 242,7 miliar.

Hari ini, pelaku pasar memantau Bank Indonesia (BI) yang akan menggelar konferensi pers setelah Gubernur BI Perry Warjiyo dan kolega menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Maret 2021.

Hasilnya, suku bunga acuan bulan ini kemungkinan akan ditahan sebagaimana tercermin dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia terhadap 12 ekonom/analis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular