Perhatian! Tol Trans Jawa Bakal IPO di Bursa, Ini Bocorannya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 March 2021 13:13
Presiden Joko Widodo meresmikan jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,27 Km, di depan gerbang tol Warugunung, Jawa Timur, Selasa  (19/12/2017). Tol Sumo terhubung dengan Tol Mojokerto-Kertosono (Moker) yang telah beroperasi sebelumnya, sehingga total Surabaya - Jombang - Kertosono 76 km dapat ditempuh hanya sekitar 1 jam saja, atau 2 jam lebih cepat dari jarak waktu yang harus ditempuh sebelumnya.

Foto udara ruas Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur. Tarif Tol Sumo ditetapkan  berdasarkan Kepmen PUPR No.916 tahun 2017 sebesar Rp 1.050 per km untuk tarif golongan I atau Rp 38 ribu untuk jarak terjauh. 

Tol Sumo menambah panjang ruas tol di Jawa Timur menjadi 199 Km. Tambahan ruas tol ini merupakan bagian dari ruas tol Trans Jawa (Merak-Banyuwangi) sepanjang 1.167 Km yang ditargetkan tersambung keseluruhan pada akhir tahun 2019. Sementara jalur Merak - Surabaya sendiri ditargetkan rampung pada akhir 2018.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan melepas anak usahanya yang mengelola Jalan Tol Trans Jawa melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dalam waktu 1-2 tahun ke depan.

Saat ini perusahaan tengah dalam tahap persiapan penghitungan valuasi perusahaan yang diperkirakan akan cukup signifikan.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan Jasa Marga Transjawa Tollroad disiapkan untuk menjadi cangkang perusahaan dari 14 ruas tol yang siap di-spin off ke perusahaan tersebut.

"Kita sudah siapkan sebetulnya, kan di presentasi kita ada namanya Jasa Marga Transjawa Tollroad, anak usaha kita. Itu cangkang yang kita siapkan sebetulnya untuk IPO Trans Jawa area. kita punya 14 ruas yang bisa di-spin off ke dalam subholding Trans Jawa itu," kata Donny dalam webinar Forum Wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).

Dia menyebutkan, saat ini perusahaan masih menunggu timing yang tepat untuk melakukan aksi korporasi tersebut mengingat saat ini kinerja tol tersebut cukup terganggu dengan adanya pandemi Covid-19.

Dalam prosesnya, jelas Donny, ke-14 ruas tol tersebut akan menjadi bagian dari anak usaha tersebut. Perusahaan akan melakukan upaya efisiensi dan peningkatan kinerja anak usaha tersebut sehingga valuasinya bisa optimal.

"IPO-nya bisa 1-2 tahun, mudah-mudahan Covid segera mereda sehingga bisa balik ke normal. Tentu valuasi juga berdasar cashflow subholding nantinya, jadi kita tunggu timing-nya," tandasnya tanpa menyebutkan target dana.

Sebelumnya diberitakan bahwa anak usaha JSMR lainnya yang juga akan melakukan IPO adalah Jasamarga Related Business (JMRB).

Corporate Secretary Jasa Marga, Agus Setiawan mengatakan, saat ini JMRB memang memiliki beberapa lini bisnis. Salah satunya pengembangan bisnis di kawasan sekitar jalan tol dan usaha lainnya milik perseroan, sehingga memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

"Perseroan melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) menargetkan dalam beberapa tahun dapat memperoleh alternatif sumber pendanaan melalui penawaran saham perdana (IPO)," kata Agus, dalam penjelasannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/11/2020).

Mengacu situs perusahaan, PT Jasamarga Related Business (JMRB) merupakan salah satu anak usaha Jasa Marga yang bergerak di bidang usaha lainnya, atau non-jalan tol.

Dalam perkembangannya, JMRB yang bertransformasi dari PT Jasamarga Properti, telah mengembangkan usahanya yang mendukung bisnis inti induk usaha, yakni pengembangan wilayah di sekitar jalan tol.

Saat ini, perseroan juga memiliki lini bisnis yang cukup luas, yang mencakup pengembangan properti, pengembangan dan pengelolaan rest area di seluruh Indonesia, pengelolaan unit iklan dan utilitas, pengembangan bisnis digital, serta building management.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Ada Barang Baru Nih, Anak Usaha Jasa Marga Siap IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular