Cihuy IHSG Tembus 6.300! Asing Borong 5 Saham Blue Chip Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
08 March 2021 10:02
Aksi panggung Kla Project di Gedung Bursa Efek Indonesia,  Jakarta, Rabu (28/272018). Aksi panggung Kla Project sekaligus menutup IHSG pada perdagangan akhir februari yang melemah 0,03% ke 6.597,22 poin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing tercatat ramai-ramai memborong lima saham emiten unggulan alias blue chip, termasuk PT United Tractors Tbk (UNTR), seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali menghijau dan menembus level 6.300 pada pagi ini, Senin (8/3/2021).

Aksi beli bersih asing ini tampaknya ikut mendongkrak harga kelima saham tersebut pada awal perdagangan hari ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.32 WIB, IHSG menguat 0,88% ke 6.314,04. Dengan demikian, IHSG kembali ke zona hijau setelah dua hari terpuruk di zona merah. Pada Kamis (4/3), IHSG ambles 1,35% ke 6.290,80, kemudian pada Jumat (5/3), IHSG kembali merosot 0,51% ke 6.258,75.

Namun pada perdagangan 09.57, IHSG kemudian berkurang penguatannya sebesar 0,59% di posisi 6.294. Level tertinggi hari ini 6.325.

Berikut daftar lima saham dengan aksi beli bersih asing (net foreign buy) tertinggi pagi ini.

  1. United Tractors (UNTR), saham +4,36%, ke Rp 22.750, net buy Rp 26,8 M

  2. Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), +5,79%, ke Rp 12.800, net buy Rp 8,0 M

  3. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +0,63%, ke Rp 4.800, net buy Rp 5,1 M

  4. Bank Mandiri (BMRI), +0,77%, ke Rp 6.525, net buy Rp 3,1 M

  5. Gudang Garam (GGRM), +1,09%, ke Rp 37.000, net buy Rp 2,7 M

 

Saham emiten jasa pertambangan dan alat berat UNTR mencatatkan aksi beli asing tertinggi senilai Rp 26,8 miliar. Dengan aksi borong ini, saham emiten Grup Astra ini melesat 4,36% ke Rp 22.750/saham.

Sebagai informasi, UNTR telah melaporkan kinerja sepanjang tahun 2020 dibanding 2019 di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data resmi perusahaan, dikutip CNBC Indonesia pada Kamis (25/2), UNTR melaporkan kinerja penjualan alat berat Komatsu, produksi batu bara, penjualan batu bara, dan penjualan emas.

Penjualan alat berat Komatsu UNTR pada 2020 tercatat anjlok sebesar 46,54% menjadi 1.564 unit dari 2.926 unit pada tahun 2019.

Sementara, volume penjualan Komatsu pada Desember 2020 sebesar 83 units dengan pangsa pasar atau market share untuk year to date (YTD) December 2020 sebesar 29%.

Produksi batu bara UNTR juga mengalami penurunan sebesar 12,65% dari 131,2 juta ton pada 2019 menjadi 114,6 juta ton pada 2020. Penurunan produksi batu bara ini diikuti penurunan overburden removal sebesar 16,57 menjadi 825 juta bank cubic meter (BCM) pada 2020 dari sebelumnya 988,9 BCM pada 2019

Overburden (lapisan batuan penutup) merupakan batuan yang harus disisihkan untuk kemudian dapat mencapai bijih yang ditambang dan diproses untuk selanjutnya memperoleh logam untuk keperluan bisnis.

Meski produksi turun, UNTR mencatatkan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 9,31% menjadi 9,25 juta ton pada tahun lalu, dari 8,46 juta ton pada 2019.

Adapun volume penjualan emas UNTR pada 2020 sebesar 319.700 gold equivalent ounces (GEO), turun 21,96% dari 409.700 GEO pada 2019.

Bisnis UNTR di emas dilakukan oleh anak usaha PT Agincourt Resources di tambang Martabe, sementara kontraktor pertambangan dilakukan melalui PT Pamapersada Nusantara dan penjualan batu bara melalui PT Tuah Turangga Agung.

Kemudian, emiten kertas INKP membuntuti di peringkat kedua, dengan membukukan net buy asing sebesar Rp 8,0 miliar. Aksi beli bersih ini juga langsung mendorong saham Grup Sinarmas ini melejit 5,79% ke Rp 12.800/saham.

Selain itu, ada dua saham bank pelat merah yang ramai-ramai dikoleksi investor asing pagi ini, yakni BBRI dan BMRI.

BBRI mencatatkan beli bersih asing Rp 5,1 miliar, sementara BMRI sebesar Rp 3,1 miliar. Saham keduanya pun ikut naik. BBRI naik 0,63% ke Rp 4.800/saham, sedangkan BMRI terapresiasi 0,77% ke Rp 6.525.

Di posisi kelima ada emiten produsen rokok yang dibeli asing senilai Rp 2,7 miliar pada awal perdagangan pagi ini. Sama seperti keempat saham di atas, saham emiten yang bermarkas di Kediri ini juga naik 1,09% ke Rp 37.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sesi I IHSG Sentuh 6.180, Asing Rebutan Belanja BBCA-UNTR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular