
Bunda Cek Harga Emas Antam, Akhir Pekan Ini Naik Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional pada hari ini, Sabtu (6/3/2021) berbalik menguat, di tengah kekhawatiran bahwa inflasi di Amerika Serikat (AS) bakal meninggi dan membuat aset lindung nilai semakin menarik.
Mengacu pada harga PT Aneka Tambang Tbk, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 923.000 per batang, atau menguat 0,54% atau Rp 5.000/gram. Sementara itu, emas 100 gram di level Rp 86.512,000/batang atau Rp 86.512/gram, naik dari sebelumnya Rp 86.012.000,
Harga emas Antam satuan 1 gram pada Sabtu pekan lalu berada di level Rp 917.000/batang, sehingga sepanjang pekan ini harga emas yang dibanderol BUMN tambang tersebut terhitung naik 0,6% atau Rp 6.000/gram,
Jika dihitung secara tahun berjalan, harga emas hari ini terhitung anjlok 4,6% dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang berada di level Rp 965,000 per gram, Harga emas di pasar spot dunia hari ini juga naik, sebesar 0,22% atau sekitar US$ 3 per troy ons ke US$ 1.700,86 (dari posisi sehari sebelumnya pada US$ 1.697,19 per troy ons).
Penguatan harga emas terjadi di tengah ekspektasi kenaikan inflasi di AS, yang secara tidak langsung membuat aset lindung nilai seperti emas kembali dilirik, meski terhitung kalah menarik dibandingkan dengan surat utang pemerintah yang juga mencetak kenaikan imbal hasil (yield).
Kenaikan yield obligasi acuan pemerintah AS terjadi didorong prospek pemulihan ekonomi serta kenaikan inflasi, atau yang disebut reflation trade. Fenomena ini diperkirakan berlangsung beberapa bulan ke depan, berdasarkan hasil survei Reuters pada 1 sampai 3 Maret lalu.
Semula, yield obligasi tenor 10 tahun tersebut di AS sempat melemah tetapi berbalik menguat lagi setelah bos bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) Jerome Powell pada Kamis menyebutkan bahwa pembukaan kembali perekonomian bisa menciptakan dorongan penguatan inflasi dan pihaknya bakal lebih sabar dan menahan diri menghadapi situasi demikian.
Meski demikian, Powell mengaku telah mengetahui perihal kenaikan imbal hasil obligasi tersebut. Ketika imbal hasil menguat, maka harga surat utang tersebut kian murah dan menarik untuk dibeli yang dalam skala tertentu bisa menarik dana dari bursa saham ke obligasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan BI: Inflasi Desember 0,3%, Cabai Jadi Biang Kerok!