ANALISIS

Siap Suplai Nikel ke Tesla, Ini Bedanya BHP vs ANTM-TINS-INCO

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
05 March 2021 09:20
Nikel
Foto: Dok Antam

Lantas bagaimana dengan kinerja emiten mineral logam nasional?

Apakah perusahaan penambang logam dalam negeri sanggup untuk menyaingi perusahaan raksasa pertambangan dunia ini, tentu saja untuk nikelnya.

Pada tahun 2020 total penjualan BHP Nickel West mencapai US$ 1,297 miliar atau setara Rp 18,7 triliun, naik 9% dari tahun sebelumnya US$ 1,193 miliar atau Rp 17,2 triliun.

Jumlah pendapatan ini sebetulnya hampir sama dengan total penjualan PT Timah Tbk (TINS) tahun 2019 sebesar Rp 19,3 triliun.

Pada 2019, penjualan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sedikit lebih kecil, yaitu Rp 11,3 triliun. Sedangkan untuk penjualan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada tahun yang sama hampir dua kali lipat BHP Nickel West yakni di angka Rp 32,7 triliun.

Baik ANTM maupun TINS masuk di bawah Holding BUMN MIND ID atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). ANTM dan TINS masuk anak usaha MIND ID bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sementara sebesar 20% saham INCO dimiliki oleh Inalum setelah pemegang saham terbesar INCO melakukan kewajiban divestasi.

Mengacu data kinerja per September 2020 atau Q3, satu dari tiga emiten raksasa tambang mineral itu mencatat penurunan penjualan year on year (YOY) yakni TINS.

Emiten yang berbasis di Pulau Bangka ini mengalami penurunan penjualan sebesar 18%. Adapun Aneka Tambang yang lini bisnisnya termasuk emas, bauksit dan juga timah mengalami kenaikan pendapatan 13% dan pendapatan Vale Indonesia yang utamanya menambang nikel juga naik 29%.

Tabel Kinerja TINS, INCO dan ANTM/Ferry SandriaFoto: Tabel Kinerja TINS, INCO dan ANTM/Ferry Sandria
Tabel Kinerja TINS, INCO dan ANTM/Ferry Sandria

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular