
Anak Buah Erick Thohir Sebut RI Tak Kecolongan Tesla ke India

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tidak kecewa melihat Tesla lebih memilih India untuk pembangunan pabrik mobil listrik. Hal ini karena rencana Tesla di Indonesia sejak awal bukan perakitan mobil.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Mahendra Sinulingga menegaskan bahwa Indonesia tidak kecolongan soal Tesla yang memilih India untuk membangun pabrik mobil-nya. Di Indonesia Tesla akan lebih fokus pada produk turunan seperti baterai mobil listrik dan fasilitas charging.
"Sebenarnya Tesla itu bikin mobil (di India) nah kita bukan bikin mobil. Kita kejar dari Tesla bukan bikin mobil tapi dari baterai mobil listrik-nya atau di charging. Kita sedari awal tidak bicara membangun mobil-nya," Arya pada program Zooming With Primus: Prospek Pembentukan Holding Baterai, Kamis (4/3/2021).
"Makanya Tesla ke India itu kita nggak merasa kecolongan, karena kita bukan mau bangun pabrik mobil listrik," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Mining Industri Indonesia (MIND ID), Agus Tjahajana mengatakan pembicaraan dengan Tesla saat ini masih belum cukup matang. Penjajakan saat ini masih dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
"Yang jelas kami siap aja. Kalau Tesla mau dimana saja. Kami sediakan lahan-nya kalau diperlukan, kalau tidak ya tidak apa apa. Mau (kerja sama) dengan Pertamina, PLN boleh saja," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah memiliki perjanjian NDA (Non- Disclosure Agreement) dengan Tesla. Ditegaskan pula Pemerintah tidak pernah bicara pabrik mobil Tesla di Indonesia.
"Kita tidak tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam sebenarnya di tempat mereka itu, ada Starlink, launching pad, hypersonic, battery lithium pack, stabilizer energi, itu yang kita bicarakan," paparnya saat diwawancarai Founder and Chairman CT Corp., Chairul Tanjung, di Economic Outlook 2021 CNBC Indonesia, Kamis (25/02/2021).
Menurutnya, besarnya potensi sumber daya bijih nikel di Indonesia menjadi salah satu daya tarik Tesla maupun calon investor lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pengiriman Kendaraan Tesla Melonjak 40% Pada 2022