
Bank MNC & Sinarmas Jawara, Trio Saham Nikel Ambrol!

Jakarta, CNBC Indonesia - Reli penguatan selama 3 hari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terhenti setelah IHSG meninggalkan level 6.300 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini.
IHSG ditutup ambles 1,37% ke posisi 6.289,23 pada penutupan sesi I perdagangan, Kamis (4/3/2021).
Menurut data BEI, ada 124 saham naik, 354 saham merosot dan 139 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,95 triliun dan volume perdagangan mencapai 19,06 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 11,58 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 153,81 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (4/3).
Top Gainers
Bank MNC Internasional (BABP), saham +23,66% Rp 115, transaksi Rp 154,6 M
Era Mandiri Cemerlang (IKAN), +21,15% Rp 189, transaksi Rp 132 M
Bank Sinarmas (BSIM), +21,05% Rp 1.035, transaksi Rp 15,8 M
Bank Amar Indonesia (AMAR), +15,13% Rp 525, transaksi Rp 72,1 M
Darmi Bersaudara (KAYU), +9,59% Rp 80, transaksi Rp 4 M
Top Losers
Vale Indonesia (INCO), saham -6,75% Rp 5.525, transaksi Rp 245,5 M
Aneka Tambang (ANTM), -6,67% Rp 2.520, transaksi Rp 1,1 T
Timah Tbk (TINS), -6,65% Rp 1.895, transaksi Rp 250,4 M
Multipolar (MLPL), -5,21% Rp 91, transaksi Rp 6,6 M
Buyung Poetra Sembada (HOKI), -5,11% Rp 260, transaksi Rp 24,7 M
Meskipun delapan saham bank mini (bank BUKU II) lainnya mulai disuspensi sejak kemarin dan hari ini oleh otoritas bursa, BABP masih melaju kencang memuncaki top gainers pada sesi I hari ini. BABP melejit 23,66% ke Rp 115/saham dengan nilai transaksi Rp 154,6 miliar.
Dengan demikian, bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini melanjutkan penguatan sejak kemarin, yang ditutup menyentuh auto rejection atas (ARA) sebesar Rp 34,78% ke Rp 93/saham.
Selain BABP, AMAR juga berada di top gainers setelah melesat 15,13% ke Rp 525/saham dengan nilai transaksi Rp 72,1 miliar.
Tidak mau kalah, BSIM, yang tergolong bank BUKU III (kategori bank modal inti Rp 5-30 triliun), ikut mencuat 21,05% ke Rp 1.035, dengan membukukan transaksi Rp 15,8 miliar.
Sementara itu, trio emiten nikel INCO, ANTM dan TINS sama-sama berkubang di top losers pada sesi I hari ini.
INCO jatuh paling dalam menyentuh auto rejection bawah (ARB) sebesar 6,75% ke Rp 5.525/saham. Nilai transaksi INCO sebesar Rp 245,5 miliar.
Posisi kedua dan ketiga top losers dihuni oleh dua emiten pelat merah, ANTM dan TINS.
ANTM anjlok 6,67% di Rp 2.520/saham, dengan catatan transaksi Rp 1,1 T, sementara TINS ambles 6,65% ke posisi Rp 1.895/saham. Transaksi perdagangan TINS sebesar Rp 250,4 M.
Ambrolnya saham-saham nikel terjadi setelah harga nikel turun pada perdagangan kemarin.
Harga nikel kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) turun 4,18% dari US$ 18.635/ ton pada perdagangan Selasa (3/3), menjadi US$ 17.864/ton. Harga Nikel pembelian langsung juga turun 4,13% dari US$ 18.635/ton menjadi US$ 17.864/ton.
Senada, penurunan harga nikel pada penutupan bursa perdagangan kemarin di London Metal Exchange juga ikuti oleh harga nikel di bursa Shanghai (SNIcv1) yang ikut turun 6%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Saham Bank Mini Ngegas terus, Saham Nikel Babak Belur