
IHSG Ambruk 1,4% di Sesi I, Gegara Wall Street nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,37% atau turun 87,5 poin ke 6.289,2 di sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021). Sebanyak 124 saham mengalami kenaikan nilai kapitalisasi pasar, 354 saham turun, dan 139 stagnan.
Nilai transaksi yang tercatat pada sesi I mencapai Rp 8,95 triliun. Asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 11,9 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing adalah saham emiten pelat merah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang bergerak di sektor tambang nikel. Harga saham INCO anjlok 6,75% sampai menyentuh auto reject bawah (ARB) dan dilepas asing Rp 42,9 miliar.
Hari ini saham-saham yang memiliki portofolio tambang nikel kompak ambles. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Omega Resources Tbk (DKFT) juga anjlok lebih dari 6%.
Sementara saham yang paling banyak diborong asing adalah saham bank pelat merah yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Hingga sesi I saham BMRI diborong asing senilai Rp 88 miliar. Namun nilai kapitalisasi pasarnya turun 0,38%.
Saham-saham yang memimpin top gainers masih didominasi oleh bank mini. Saham PT Bank MNC International Tbk melesat 23,66% ke Rp 115/lembar.
Sebelumnya saham bank yang terafiliasi dengan pengusaha kondang Tanah Air Harry Tanoesoedibjo itu tembus ke level auto reject atas (ARA). Namun jelang istirahat sesi I penguatannya terpangkas.
Sebelumnya saham-saham bank mini yang melesat tajam memimpin penguatan. Namun tidak untuk hari ini karena sebanyak 7 bank mini di-suspend oleh otoritas bursa karena melesat tak wajar.
Sebanyak tujuh bank tersebut yang disuspensi mulai perdagangan sesi I, Kamis ini (4/3/2021) di pasar reguler dan tunai ialah PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS), dan PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA).
Koreksi yang tajam juga tak luput dari kinerja bursa Wall Street AS yang buruk pagi tadi. Melansir data Refinitiv, indeks Dow Jones melemah 0,39% ke 31.270,09, S&P 500 merosot 1,3% ke 3,819,72, dan Nasdaq jeblok 2,7% ke 12.997,75.
Wall Street yang kembali merosot tentunya memberikan sentimen negatif ke pasar Asia hari ini, termasuk ke IHSG. Apalagi kemerosotan Wall Street terjadi akibat naiknya imbal hasil atau yield Treasury (obligasi AS).
Yield Treasury menjadi hantu yang menggentayangi pasar finansial global sejak pekan lalu. Yield Treasury AS tenor 10 tahun kemarin naik 5,54 basis poin ke 1,4704%, sebelumnya bahkan sempat menyentuh level 1,498%.
Mayoritas indeks saham di Bursa Asia hari ini juga berada di zona merah, kecuali indeks Straits Times yang mengalami apresiasi sebesar 0,41%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah