
Ngamuk! Rupiah Langsung Juara Asia Setelah 3 Hari Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (3/3/2021) setelah melemah 3 hari beruntun. Tidak sekedar menguat, rupiah juga menjadi juara alias mata uang terbaik di Asia.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.300/US$, bahkan cukup lama tertahan di level tersebut. Sempat melemah 0,07%, rupiah perlahan masuk ke zona hijau sebelum terakselerasi menjelang penutupan perdagangan.
Posisi akhir rupiah saat hari ini di Rp 14.240/US$, menguat 0,42% di pasar spot. Mayoritas mata uang Asia memang menguat melawan dolar AS pada hari ini, tetapi hingga pukul 15:11 WIB rupiah menjadi yang terbesar, sehingga menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Indeks dolar AS yang sempat menguat kemarin akhirnya berbalik melemah 0,29% di akhir perdagangan Selasa ke Rp 90,785. Hingga sore ini, indeks dolar AS masih berada di level tersebut.
Dolar AS tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal dalam waktu dekat.
Rancangan undang-udang (RUU) stimulus fiskal US$ 1,9 triliun sudah disetujui oleh House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS dan saat ini berada di Senat. Partai Demokrat di Senat berusaha meloloskan RUU tersebut pada pekan depan dan diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden agar ditandatangani sebelum tanggal 14 Maret, saat stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir.
Ekspektasi cairnya stimulus fiskal tersebut membuat indeks dolar AS melemah pada perdagangan Selasa, dan mengakhiri penguatan 3 hari beruntun. Pelemahan indeks dolar tersebut tentunya dapat membawa rupiah kembali ke zona hijau.
Saat stimulus fiskal cair, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> The Fed Lancarkan Operation Twist
