Rupiah Akhirnya Bangkit, Siap Hentikan Pelemahan 3 Hari

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 March 2021 12:49
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Rabu (3/3/2021), setelah stagnan di pembukaan pasar. Indeks dolar AS yang menurun sejak kemarin membuat rupiah mampu membalikkan tekanan.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.300/US$, bahkan cukup lama tertahan di level tersebut, menjelang tengah hari, rupiah akhirnya mulai menguat.

Pada pukul 12:00 WIB, Mata Uang Garuda berada di level Rp 14.280/US$, menguat 0,14%.

Di sisa perdagangan hari ini, rupiah berpeluang terus menguat sekaligus mengakhiri pelemahan 3 hari beruntun. Hal tersebut terindikasi dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih kuat siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.296,40Rp14.243,8
1 BulanRp14.324,10Rp14.296,3
2 BulanRp14.412,00Rp14.346,9
3 BulanRp14.470,00Rp14.403,0
6 BulanRp14.626,50Rp14.559,7
9 BulanRp14.833,00Rp14.743,6
1 TahunRp14.991,00Rp14.921,6
2 TahunRp15.679,00Rp15.630,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Indeks dolar AS yang sempat menguat kemarin akhirnya berbalik melemah 0,29% di akhir perdagangan Selasa ke Rp 90,785. Hingga siang ini, indeks dolar AS masih berada di level tersebut.

Dolar AS tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal dalam waktu dekat. Rancangan undang-udang (RUU) stimulus fiskal US$ 1,9 triliun sudah disetujui oleh House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS dan saat ini berada di Senat.

Partai Demokrat di Senat berusaha meloloskan RUU tersebut pada pekan depan dan diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden agat ditandatangani sebelum tanggal 14 Maret, saat stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir.

Ekspektasi cairnya stimulus fiskal tersebut membuat indeks dolar AS melemah pada perdagangan Selasa, dan mengakhiri penguatan 3 hari beruntun. Pelemahan indeks dolar tersebut tentunya dapat membawa rupiah kembali ke zona hijau.

Saat stimulus fiskal cair, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori dolar AS akan melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Tetap Tegas, Rupiah Tetap Liar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular