Terkuak! 'Perwakilan' Shopee Hadiri PE BNBA, Jadi Masuk Bos?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 March 2021 10:18
Dok.Sea Group
Foto: Dok.Sea Group

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengenai rencana masuknya Sea Group, investor di balik e-commerce Shopee, untuk mengakuisisi saham PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) kian menguat di pasar modal Indonesia.

Dalam paparan publik insidentil yang diselenggarakan oleh perseroan pada Selasa, 23 Februari lalu, terdapat peserta dari pihak Shopee yang hadir dalam paparan tersebut, yakni Aditya Zulfahmi yang bekerja sebagai Product Management Shopee.

Kehadiran karyawan Shopee ini terungkap dalam daftar hadir public expose (PE) insidentil meski belum diketahui apakah hadir sebagai 'orang dalam' Shopee atau sebagai investor ritel saham biasa.

Daftar Hadir PE BNBAFoto: Daftar Hadir PE BNBA
Daftar Hadir PE BNBA

Sebelumnya manajemen BNBA menegaskan, pihaknya memang tengah berupaya untuk meningkatkan modal inti perusahaan sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Rp 2 triliun di akhir tahun ini dan Rp 3 triliun pada tahun depan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan sebagai bahan hasil paparan publik insidentil, perusahaan menyatakan terbuka dengan segala opsi sebagai upaya untuk meningkatkan modal inti ini.

"Kami mempertimbangkan semua opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan agar bisa memenuhi ketentuan permodalan yang ada. Dan kami merasa yakni hal tersebut akan dapat dipenuhi pada waktunya," kata manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasinya, dikutip Rabu (24/2/2021).

Meski, BNBA belum menyebutkan secara rinci upaya apa yang akan dilakukan untuk memenuhi kewajibannya ini dan masih menampik kabar adanya proses akuisisi Bank Bumi Arta oleh Sea Group, induk Shopee.

"Pada intinya perseroan juga baru mengetahui berita tersebut dari media atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham," terangnya.

Salah satu fokus bisnis bank BNBA ini di 2021 adalah pengembangan digitalisasi sistem perbankan. Karena itu, perusahaan akan memiliki kesempatan untuk sinergi dengan e-commerce, aplikasi jasa transportasi, hiburan dan fintech serta dengan sistem pembayaran digital dan online payment.

Sejalan dengan itu, perusahaan menargetkan kinerja laba bank tahun ini bisa tumbuh 15%-17%, dengan catatan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini mulai mereda.

Perusahaan menargetkan pertumbuhan bisnis di tahun ini sejalan dengan target OJK bahwa industri perbankan akan tumbuh 7%-9% pada 2021.

Untuk kredit bermasalah (non performing loan/NPL), tahun ini ditargetkan dapat dijaga di bawah level 2% dimana hingga September 2020 lalu NPL sebesar 1,5%.

Sebelumnya BEI meminta BNBA menggelar public expose insidentil seiring dengan liarnya saham perusahaan. Kenaikan harga saham BNBA sebagai dampaknya dari investor yang masih berspekulasi mengenai kabar Sea Group yang berbasis di Singapura yang diisukan tertarik mencaplok Bank Bumi Artha dan PT Bank Capital Tbk (BACA) untuk ekspansi ke bisnis bank digital.

Meskipun faktanya, Sea Group justru mencaplok PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) dan resmi mengganti nama bank tersebut menjadi PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank).

Pada perdagangan Rabu ini, harga saham BNBA bergerak naik 22,56% ke level 3.250 per saham. Saat ini nilai kapitalisasi pasar BNBA senilai Rp 7,53 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dicaplok Sea Group, Ini Jawaban Manajemen BNBA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular