Anti Kudet! Cek Bocoran 8 Kabar "Hot" Emiten di Bursa RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 February 2021 08:55
Astra International

Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Gubernur The Fed, bank sentral AS, Jerome Powell yang akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar hingga beberapa tahun ke depan disambut baik oleh pelaku pasar dunia. Tak terkecuali dengan pasar saham dalam negeri.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (25/2/2021), naik 0,62% ke 6.289,65.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi mencapai Rp 15,3 triliun. Namun asing justru melego saham-saham di Tanah Air sebesar Rp 221 miliar di pasar reguler.

Mayoritas bursa utama Asia juga mengalami apresiasi. Per 15.20 WIB, indeks Nikkei225 (Jepang) naik 1,67%. Indeks Hang Seng (Hong Kong) terapresiasi 1,2%. Shang Hai Composite (China) menguat 0,59% dan Straits Times (Singapura) melesat 1,7%.

Selain kabar dari The Fed, kabar baik lainnya juga datang dari DPR Amerika Serikat yang dikabarkan bakal meloloskan RUU stimulus fiskal US$ 1,9 triliun pekan ini dan akan segera mengirimkannya ke meja Presiden AS Joe Biden sebelum 14 Maret nanti.

Untuk memulai lagi perdagangan akhir pekan Jumat (26/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar emiten yang terjadi kemarin.

1. Duh! Otomotif Berdarah-darah, Laba Astra Anjlok 26% di 2020

Induk usaha konglomerasi Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan kinerja keuangan yang kurang menggembirakan pada 2020. Laba bersih perseroan drop 26% menjadi Rp 16,16 triliun pada 2020, dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp 21,71 triliun.

Penurunan laba bersih Astra disebabkan karena penurunan pendapatan bersih sebesar 26% menjadi Rp 175,05 triliun dari Rp 237,17 triliun pada periode waktu yang sama.

"Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," kata Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro, melalui siaran pers yang disampaikan perseroan, Kamis sore (25/2/2021).

2. Ada Transaksi Nego Lagi, Saham CENT Melesat Hampir 8%

Saham PT Centratrama Telekomunikasi Tbk (CENT) kembali ditransaksikan di pasar negosiasi pada perdagangan hari ini, Kamis (25/2/2021). Asing diam-diam masuk ke saham CENT melalui pasar negosiasi dengan nilai transaksi mencapai Rp 203,4 miliar.

Bertindak sebagai pembeli ada sekuritas PT Trimegah Sekuritas Tbk (LG). Saham CENT dibeli di harga Rp 168/unit dengan volume 12,1 juta lot. Sementara yang bertindak sebagai penjual ada lima broker yaitu LG sebanyak 8,8 juta lot. Kemudian ada Anugerah Sekuritas Indonesia (ID) sebanyak 2,31 juta lot, Mega Capital Sekuritas (CD) 480 ribu lot.

NEXT: Dari UNTR hingga Grup MNC

3. Pandemi 2020, Jualan Alat Berat United Tractors Merosot 46%

Emiten jasa pertambangan dan alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), melaporkan kinerja sepanjang tahun 2020 dibanding 2019 di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan data resmi perusahaan, UNTR melaporkan kinerja penjualan alat berat Komatsu, produksi batu bara, penjualan batu bara, dan penjualan emas.

Penjualan alat berat Komatsu UNTR pada 2020 tercatat anjlok sebesar 46,54% menjadi 1.564 unit dari 2.926 unit pada tahun 2019.

Sementara, volume penjualan Komatsu pada Desember 2020 sebesar 83 units dengan pangsa pasar atau market share untuk year to date (YTD) December 2020 sebesar 29%.

4. Tambang Emas Sandi Uno Rilis Obligasi & Private Placement!

Emiten tambang emas Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun, bernama Obligasi Berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I 2021.

Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan II dengan nilai total Rp 3 triliun. Obligasi tahap I ini terdiri dari dua seri, Seri A dan Seri B.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi Seri A memiliki tenor 367 hari, sedangkan tenor Seri B 3 tahun. Sementara, besaran nilai dan tingkat bunga tetap untuk kedua obligasi tersebut belum ditentukan.

5. Sebelum IPO, Traveloka Ekspansi ke Thailand & Vietnam

Startup perjalanan online terbesar di Asia Tenggara, Traveloka, berencana meluncurkan layanan keuangan di Thailand dan Vietnam. Ini dilakukan seiring rencana pencatatan saham awal (IPO) perusahaan di Amerika Serikat (AS) melalui perusahaan khusus (SPAC), menurut sang presiden dilansir Reuters, Kamis (25/2/2021).

Traveloka, merupakan startup perjalanan wisata yang investor utamanya Expedia dan perusahaan e-commerce JD.com, sedang bangkit setelah tekena dampak pandemi COVID-19 membuat permintaan merosot tajam.

6. Wow! Hary Tanoe Jajaki Merger Vision+ & SPAC Malacca Straits

Emiten media digital PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) milik taipan Hary Tanoesoedibjo dilaporkan sedang menjajaki penggabungan atau merger antara Vision+ dengan perusahaan cek kosong Malacca Straits Acquisition Co.

Sumber Bloomberg yang mengetahui informasi tersebut mengungkapkan, selain Vision+, yang dianggap "Netflix-nya Indonesia" ini, MNC Play juga masuk dalam proses penjajakan tersebut.

MNC Play adalah penyedia layanan OTT (over-the-top), televisi kabel dan internet di tanah air, yang juga merupakan bagian dari MNC Vision Networks.

7. Rogoh Rp 348 M, Sinarmas Land Caplok 3 Perusahaan Properti RI

Induk usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yakni Sinarmas Land Ltd (Grup Sinarmas Land) resmi mengakuisisi tiga perusahaan properti Tanah Air. Ketiga perusahaan tersebut yakni, PT Bhumindo Repenas Jayautama (BRJ), PT Cibubur Permai Lestari (CPL) dan PT Gunung Indah Permai Lestari (GIPL).

Direktur Sinarmas Land Robin Ng CHeng Jiet mengatakan akuisisi ketiga perusahaan tersebut terjadi pada 30 September 2020 dengan total nilai akuisisi sebesar Rp 347,77 miliar.

8. Erick Thohir: 12 BUMN Bakal IPO 3 Tahun Mendatang

Menteri BUMN Eric Thohir mengatakan bahwa akan ada 8-12 perusahaan BUMN go public dakam 3 tahun mendatang. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung transformasi BUMN dan memperkuat Good Corporate Governance (GCG).

"BUMN 3 tahun ke depan akan IPO 8-12 perusahaan BUMN transformasi agar bisa berjalan GCG," ujar Erick dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular