
Dear Trader! 10 Saham Diborong Asing, Ada Punya Raffi Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten BUMN masih masuk deretan teratas saham-saham yang dibeli asing (net buy) pada perdagangan Kamis kemarin (25/2/2021) di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IHSG pun bergerak nyaman di zona hijau sepanjang hari hingga penutupan pasar setelah menguat 0,62% ke posisi 6.289,65. Adapun dua saham BUMN tersebut yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Data BEI mencatat, ada 289 saham naik, 190 saham merosot dan 161 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,59 triliun dan volume perdagangan mencapai 30,72 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 221,48 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan aksi beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 282,76 miliar.
Berikut jajaran 10 besar saham yang diborong asing di pasar reguler kemarin.
10 Top Net Foreign Buy Pasar Reguler (25/2)
1. Telkom (TLKM), net buy Rp 212 M, saham +0,29% Rp 3.490
2. Bank BTN (BBTN), Rp 85 M, saham +0,48% Rp 2.110
3. United Tractors (UNTR), Rp 44 M, saham +4,86% Rp 23.650
4. Digital Mediatama (DMMX), Rp 39 M, saham -1,78% Rp 442
5. M Cash (MCAS), Rp 36,9 M, saham +0,99% Rp 4.070
6. BTPN Syariah (BTPS), Rp 36,6 M, saham +1,25% Rp 4.050
7. Tower Bersama (TBIG), Rp 19 M, saham -0,94% Rp 2.100
8. Bank BRI (BBRI), Rp 16 M, saham flat Rp 4,730
9. AKR Corporindo (AKRA), Rp 13,8 M, saham +3% Rp 3.430
10. Bank Jago (ARTO), Rp 13,7 m, saham -1,66% Rp 10.350
Teratas, Telkom masih memimpin top net foreign buy dalam sehari. Tim Riset CNBC Indonesia menilai rencana besar-besaran Telkom tampaknya menjadi momentum bagi investor untuk akumulasi saham emiten telekomunikasi BUMN ini. Telkom juga menargetkan penawaran umum saham perdana (IPO) anak usahanya yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) bisa terealisasi pada kuartal IV-2021.
Tak hanya itu, Mitratel juga tertarik untuk mengakuisisi menara milik PT Indosat Tbk (ISAT).
Sebagaimana diketahui, ISAT berencana melepas kurang lebih 4.000 menara telekomunikasi yang diumumkan pertengahan bulan ini. Selain Telkom lewat Mitratel, peminat lainnya yakni Protelindo milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dari Grup Djarum.
Kedua perusahaan ini merupakan pembeli setia dari menara-menara yang dilepas oleh Indosat. Setelah pada 2019 lalu kedua perusahaan ini juga menjadi pembeli dari total 3.100 menara yang dilepas oleh perusahaan telko yang saat ini dikendalikan oleh induknya asal Qatar ini.
Nilai pembelian 3.100 menara tersebut mencapai Rp 6,39 triliun. Dari 3.100 menara, 2.100 di antaranya diambil oleh Mitratel dan sisanya diambil oleh Protelindo.
Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono menyebut terus membuka peluang untuk pengembangan bisnis secara inorganik. Ini termasuk untuk menambah menara telekomunikasi.
"Telkom beserta anak-anak perusahaannya, termasuk Mitratel, senantiasa terus menjajaki peluang pengembangan bisnis secara inorganik, termasuk di industri menara telekomunikasi. Kami terbuka untuk melakukan aksi korporasi yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham," kata Pujo kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/2/2021).
NEXT: Kok Ada MCAS punya Raffi Ahmad?