Dear Trader! 10 Saham Diborong Asing, Ada Punya Raffi Ahmad

tahir saleh, CNBC Indonesia
26 February 2021 06:23
Choi Siwon bersama Raffi achmad dan Nagita Slavina (Screenshot Instagram @raffinagita1717)
Foto: Choi Siwon bersama Raffi achmad dan Nagita Slavina (Screenshot Instagram @raffinagita1717)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten BUMN masih masuk deretan teratas saham-saham yang dibeli asing (net buy) pada perdagangan Kamis kemarin (25/2/2021) di tengah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG pun bergerak nyaman di zona hijau sepanjang hari hingga penutupan pasar setelah menguat 0,62% ke posisi 6.289,65. Adapun dua saham BUMN tersebut yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Data BEI mencatat, ada 289 saham naik, 190 saham merosot dan 161 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,59 triliun dan volume perdagangan mencapai 30,72 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 221,48 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan aksi beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 282,76 miliar.

Berikut jajaran 10 besar saham yang diborong asing di pasar reguler kemarin.

10 Top Net Foreign Buy Pasar Reguler (25/2)

1. Telkom (TLKM), net buy Rp 212 M, saham +0,29% Rp 3.490

2. Bank BTN (BBTN), Rp 85 M, saham +0,48% Rp 2.110

3. United Tractors (UNTR), Rp 44 M, saham +4,86% Rp 23.650

4. Digital Mediatama (DMMX), Rp 39 M, saham -1,78% Rp 442

5. M Cash (MCAS), Rp 36,9 M, saham +0,99% Rp 4.070

6. BTPN Syariah (BTPS), Rp 36,6 M, saham +1,25% Rp 4.050

7. Tower Bersama (TBIG), Rp 19 M, saham -0,94% Rp 2.100

8. Bank BRI (BBRI), Rp 16 M, saham flat Rp 4,730

9. AKR Corporindo (AKRA), Rp 13,8 M, saham +3% Rp 3.430

10. Bank Jago (ARTO), Rp 13,7 m, saham -1,66% Rp 10.350

Teratas, Telkom masih memimpin top net foreign buy dalam sehari. Tim Riset CNBC Indonesia menilai rencana besar-besaran Telkom tampaknya menjadi momentum bagi investor untuk akumulasi saham emiten telekomunikasi BUMN ini. Telkom juga menargetkan penawaran umum saham perdana (IPO) anak usahanya yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) bisa terealisasi pada kuartal IV-2021.

Tak hanya itu, Mitratel juga tertarik untuk mengakuisisi menara milik PT Indosat Tbk (ISAT).

Sebagaimana diketahui, ISAT berencana melepas kurang lebih 4.000 menara telekomunikasi yang diumumkan pertengahan bulan ini. Selain Telkom lewat Mitratel, peminat lainnya yakni Protelindo milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dari Grup Djarum.

Kedua perusahaan ini merupakan pembeli setia dari menara-menara yang dilepas oleh Indosat. Setelah pada 2019 lalu kedua perusahaan ini juga menjadi pembeli dari total 3.100 menara yang dilepas oleh perusahaan telko yang saat ini dikendalikan oleh induknya asal Qatar ini.

Nilai pembelian 3.100 menara tersebut mencapai Rp 6,39 triliun. Dari 3.100 menara, 2.100 di antaranya diambil oleh Mitratel dan sisanya diambil oleh Protelindo.

Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Pujo Pramono menyebut terus membuka peluang untuk pengembangan bisnis secara inorganik. Ini termasuk untuk menambah menara telekomunikasi.

"Telkom beserta anak-anak perusahaannya, termasuk Mitratel, senantiasa terus menjajaki peluang pengembangan bisnis secara inorganik, termasuk di industri menara telekomunikasi. Kami terbuka untuk melakukan aksi korporasi yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham," kata Pujo kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/2/2021).

NEXT: Kok Ada MCAS punya Raffi Ahmad?

Hal menarik terjadi ketika dua saham Grup M Cash diborong asing pada perdagangan kemarin di pasar reguler. Keduanya yakni PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebesar Rp 39 miliar meskipun sahamnya minus 1,78% di level Rp 442/saham.

Satu lagi yakni induk usaha DMMX, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) dengan beli bersih Rp 36,9 miliar, dengan kenaikan harga saham 0,99% di level Rp 4.070/saham.

Khusus saham MCAS, pada awal Januari saham ini sempat ramai ketika publik figur Raffi Ahmad dan penyanyi Ari Lasso belakangan merekomendasikan saham tersebut. Bahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pun turun tangan menanggapi langkah rekomendasi influencer ini.

Meski belakangan ini diketahui, perusahaan maupun kedua publik figur tersebut membantah telah melakukan kerja sama endorsement untuk merekomendasikan saham MCAS.

Raffi misalnya, menegaskan tidak melakukan endorsement (promosi berbayar) terhadap saham MCAS. Unggahannya di Instagram dengan menyebut dan merekomendasikan saham MCAS, kata Raffi, sebagai bentuk berbagi cerita saja.

"Gw kemarin itu hanya sharing saja buat kalian, tapi memang heboh sih. Mungkin main saham itu lagi in banget sekarang. guys. Tapi kembali lagi, kemarin gw cuma cerita pengalamang gw saja. Ini bukan endorse. Ini pengalaman gw saja, pertama kali di saham MCAS," ujar Raffi dalam postingan terbaru di akun instragramnya @raffinagita171, saat itu, awal Januari.

Adapun kabar terbaru datang dari DMMX, anak usaha MCAS.

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, DMMX ternyata bekerjasama dengan perusahaan Raffi untuk membentuk perusahaan patungan.

DMMX menggandeng RANS Entertainment (RANS), talent agency milik Raffi Ahmad, untuk membangun platform pemasaran media sosial digital dan pendirian joint venture (JV), PT DMMX Rans Digital (DIGIRANS). Perusahaan ini akan mengelola platform tersebut. DMMX memiliki 33,33% saham senilai Rp 300 juta.

RANS Entertainment mengelola lebih dari 300.000 content creator dan influencer media sosial di Indonesia. Dalam kemitraan ini, DMMX, perusahaan infrastruktur pemasaran digital, menggandeng RANS sebagai creative content creator guna meningkatkan distribusi dan jangkauan konten yang diproduksi oleh talent RANS.

"Wajah para talent RANS yang segar dan akrab akan meningkatkan daya pikat dan daya tarik dari strategi pemasaran kami. Platform ini juga akan memberdayakan content creator untuk meningkatkan distribusi dan monetisasi konten unik mereka yang akan memberi mereka lebih banyak insentif untuk menghasilkan konten yang lebih baik yang dapat menghibur penggemarnya," kata Budiasto Kusuma Direktur Utama DMMX dan Dirut DIGIRANS, dalam keterangan resmi di BEI, dikutip Jumat (26/2).

"Kami sangat senang bermitra dengan DMMX untuk membangun platform yang dapat membawa konten kami ke basis penonton yang lebih luas. Melalui platform ini, kami berharap dapat lebih mendekatkan talent kami dengan basis penggemar mereka," kata Raffi.

DMMX anak anak usaha dari PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan bagian dari Grup M Cash. Saat ini, RANS Entertainment memiliki 1,5 juta followers, raffinagita1717 memiliki lebih dari 50 juta followers, sedangkan channel YouTube RANS Entertainment memiliki lebih dari 19 juta subscribers.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular