Diawasi BEI, Bagaimana Nasib Saham-saham Masuk UMA?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 February 2021 16:30
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) belakangan sering memberikan pemberitahuan terkait aktivitas perdagangan saham tak wajar (unusual market activity/UMA). Naik turun harga saham yang tak wajar tersebut jadi pengingat bagi bagi investor agar berhati-hati mentransaksikan saham-saham yang masuk daftar UMA. 

Pekan ini, ada empat saham yang diumumkan BEI masuk dalam daftar UMA, yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO). Pemicunya empat saham tersebut mengalami kenaikan harga diluar kebiasaan dalam kurun waktu tertentu. 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan ada beberapa kriteria yang membuat saham-saham masuk daftar UMA. Umumnya. suatu saham masuk UMA karena harga saham naik signifikan dan pergerakannya tidak wajar.

Menurut Chris beberapa kasus saham yang mengalami UMA, seperti yan disebutkan di atas karene dikaitkan dengan era digitalisasi. Investor sebaiknya melihat bagaimana prospek saham tersebut ke depannya.

"Karena saat ini lagi booming banget untuk area digital. Terutama di tengah pandemi ini dan Dow Jones tidak naik signifikan, justru Nasdaq yang meningkat signifikan. Mengaca dari situ, tidak masalah dengan pergerakan saham-saham digital. Ditambah Indonesia mulai masuk ke era digital," jelas Chris dalam Program Invest Time di CNBC Indonesia TV, Rabu (24/2/2021).

"Tapi biasanya ketika suatu harga naik signifikan itu harus dipikirkan, apakah siap untuk koreksi beberapa saham-saham yang masih mengalami kenaikan tersebut, karena efek digitalisasi," kata Chris melanjutkan.

Sebagai gambaran, catatan BEI, saham MARI mengalami peningkatan harga saham yang tidak biasa. Pada Senin (22/2/2021) saham Mari ditutup melesat 10,47% ke posisi Rp 190/unit. Bahkan, pada Kamis (18/2/2021), saham emiten yang bergerak di bisnis radio dan media digital ini ditutup meroket 34,43% ke posisi Rp 164/unit.

Secara year to date(YTD), saham MARI membukukan kenaikan sebesar 17,86%.

Selanjutnya, saham ARTO, yang menjadi perbincangan hangat para pelaku pasar akhir-akhir ini. BEI mencatat, ARTO mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan pada Senin (22/2/2021), yang ditutup meroket 16,27% ke Rp 10.900.

Saham bank mini ini sudah bergerak liar selama delapan hari beruntun dan menjadi top gainers pada Senin (22/2/2021), sebelum akhirnya dibanting 6,88% ke Rp 10.150/unit pada Selasa (22/2/2021).

Selama sepekan terakhir, saham ARTO telah melesat hingga 44,27 %. Bahkan, secara year to date, saham ARTO sudah melesat tinggi, yakni 185,50%. Namun kemudian, pada pembukaan pasar Rabu (24/2/2021), ARTO langsung anjlok menyentuh ambang auto rejection bawah (ARB), dengan anjlok 6,90% ke Rp 9.450/unit.

Saham ketiga, BBYB, yang dianggap BEI mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan. Kemarin (23/2/2021) BBYB ditutup naik menyentuh auto rejection atas (ARA) sebesar 24,76% ke Rp 655/unit. Dalam seminggu, saham bank yang berdiri pada 1977 ini melonjak 119,95%. Secara YTD, saham BBYB sudah terbang setinggi 200,37%.

Kemudian, saham YELO yang juga mengalami kenaikan harga yang tidak wajar. Setelah tidak bergerak selama 11 hari, saham YELO mencatatkan reli penguatan sejak Senin (22/2/2021). Saham emiten jasa penyewaan alat teknologi komunikasi ini tercatat menembus ARA secara berturut-turut selama tiga hari terakhir.

Tercatat kenaikan tersebut sebesar 34,00% ke Rp 64/unit pada Senin (22/2/2021), 34,33% ke Rp 90/unit pada Selasa (23/2/2021), dan 34,44% ke Rp 121/unit, pada sesi I (Rabu (24/2/2021), pukul 09.29 WIB. Secara YTD, saham YELO sudah melesat 63,51%.

Menurut BEI, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Namun sehubungan dengan terjadinya UMA, maka Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan transaksi saham-saham tersebut.

Unusual Market Activity (UMA) adalah aktivitas perdagangan dan/atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada suatu kurun waktu tertentu di bursa yang menurut penilaian bursa dapat berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Pengumuman melalui UMA ini menjadi kesempatan investor untuk pikir-pikir dulu, karena diinformasikan bahwa ada pergerakan pada saham tersebut yang tidak wajar. Jika setelah terkena UMA saham itu terus bergerak liar, maka BEI langsung membekukan perdagangan saham tersebut sementara waktu atau suspensi.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Turun Tajam, BEI Pantau Ketat Pergerakan Saham KSIX

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular