
Gerak Liar Terus, Akhirnya BEI Gembok 2 Saham Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan melakukan suspensi atau penghentian perdagangan sementara untuk saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) bersama waran seri I mulai sesi I perdagangan hari ini, Kamis (25/2/2021).
Suspensi diberikan dalam rangka cooling down setelah saham kedua harga saham emiten tersebut meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Kedua saham di atas tercatat menembus batas auto rejection atas (ARA) dengan bergerak liar selama beberapa hari terakhir.
Penghentian sementara perdagangan kedua saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Sementara, pada Waran Seri I (YELO-W) dilakukan di seluruh pasar.
"[Penghentian sementara bertujuan] untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya," tulis BEI dalam pengumuman, Kamis (25/2/2021).
Sebelumnya BEI memasukkan kedua saham tersebut dalam pengawasan khusus karena pergerakan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) atas empat emiten pada 23 Februari 2021.
Kedua saham tersebut menunjukkan kenaikan harga saham yang luar biasa secara year to date (YTD) atau sejak awal tahun 2021.
Saham BBYB dianggap BEI mengalami peningkatan harga di luar kebiasaan. Pada Selasa (23/2) BBYB ditutup naik menyentuh auto rejection atas (ARA) sebesar 24,76% ke Rp 655/unit. Sementara kemarin, BBYB melonjak 23,55% ke Rp 810/unit.
Dalam seminggu, saham bank yang berdiri pada 1977 ini melonjak 128,81%. Secara YTD, saham BBYB sudah terbang setinggi 297,79%.
Kemudian, saham YELO yang juga mengalami kenaikan harga yang tidak wajar. Setelah tidak bergerak selama 11 hari, saham YELO mencatatkan reli penguatan sejak Senin (22/2). Saham emiten jasa penyewaan alat teknologi komunikasi ini tercatat menembus ARA secara berturut-turut selama tiga hari terakhir.
Tercatat kenaikan tersebut sebesar 34,00% ke Rp 64/unit pada Senin (22/2), 34,33% ke Rp 90/unit pada Selasa (23/2), dan 34,44% ke Rp 121/unit, pada Kamis (24/2). Secara YTD, saham YELO sudah melesat 68,06%.
Sementara itu, suspensi saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) belum dibuka sampai hari ini. Saham BNBA masih digembok meskipun sudah pihak manajemen sudah menyelenggarakan paparan publik insidentil atau publik expose (PE) insidentil pada Selasa (23/2/2021).
Informasi saja, PE insidentil tersebut berdasarkan permintaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengingat saham perusahaan bergerak liar.
Sebelumnya, saham BEI menghentikan perdagangan saham BNBA setelah terjadi peningkatan harga kumulatif mulai sesi I Senin (22/2/2021)
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disuspen Bursa, Kresna Sekuritas Jelaskan Soal Dana Nasabah