
Simak 8 Info Penting Ini, Sebelum Beraksi Cari Cuan di Market

Jakarta, CNBC Indonesia - Animo investor pada perdagangan Rabu kemarin tampaknya tak terlalu bersemangat. Hal ini menyebabkan hampir semua bursa saham Asia harus bergerak di zona merah, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,35% ke level 6.251,05. IHSG belum mampu menguji level resistance barunya, 6.300.
Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi mencapai Rp 16,97 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 245 miliar di pasar reguler. Saham-saham yang diborong pelaku pasar asing antara lain, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 307 miliar dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 119 miliar.
Senimen perdagangan kemarin lebih banyak ditopang oleh analis dan pelaku ekonomi terutama di bursa Paman Sam lainnya menyambut positif testimoni bos The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat AS. Stance kebijakan moneter longgar diharapkan tetap dipertahankan.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Kamis (24/2/2021):
1. Kabar Dicaplok Sea Group, Ini Jawaban Manajemen BNBA
Manajemen PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) buka suara terkait dengan liarnya harga saham perusahaan dalam beberapa pekan terakhir terimbas rumor masuknya Sea Group, investor di balik e-commerce Shopee.
Manajemen menegaskan, pihaknya memang tengah berupaya untuk meningkatkan modal inti perusahaan sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Rp 2 triliun di akhir tahun ini dan Rp 3 triliun pada tahun depan.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan sebagai bahan hasil paparan publik insidentil, perusahaan menyatakan terbuka dengan segala opsi sebagai upaya untuk meningkatkan modal inti ini. "Kami mempertimbangkan semua opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan agar bisa memenuhi ketentuan permodalan yang ada. Dan kami merasa yakni hal tersebut akan dapat dipenuhi pada waktunya," kata manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasinya, dikutip Rabu (24/2/2021).
Bank ini tak menyebutkan secara rinci upaya apa yang akan dilakukan untuk memenuhi kewajibannya ini. Namun demikian, perusahaan menampik kabar adanya proses akuisisi Bank Bumi Arta oleh Sea Group, induk Shopee.
"Pada intinya perseroan juga baru mengetahui berita tersebut dari media atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham," terangnya.
2. Pandemi, Laba AALI Terbang Nyaris 300% Jadi Rp 833 M di 2020
Anak usaha Grup Astra di sektor perkebunan sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang tahun lalu mencapai 295% menjadi Rp 833,09 miliar, dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 211,12 miliar.
Mengacu laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba bersih ini terjadi seiring dengan pendapatan AALI yang juga naik 7,79% menjadi Rp 18,81 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17,45 triliun.
Secara rinci, pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya naik menjadi Rp 17,37 triliun dari periode tahun sebelumnya Rp 15,93 triliun. Pendapatan inti sawit dan turunannya turun tipis menjadi Rp 1,31 triliun dari Rp 1,35 triliun dan pendapatan inti sawit dan turunannya turun menjadi Rp 127,13 miliar dari sebelumnya Rp 167,73 miliar.
Di sisi lain, dari total pendapatan itu, kontribusi terbesar pendapatan untuk pihak ketiga yakni dari Bunge Asia Pte Ltd mencapai 10,02% atau sebesar Rp 1,88 triliun. Secara umum, beban pokok naik menjadi Rp 15,84 triliun dari Rp 15,31 triliun, tetapi anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mendapatkan selisih keuntungan kurs cukup besar yakni Rp 33,05 miliar dari tahun sebelumnya yang rugi kurs Rp 34,65 miliar.
3.Duh! BEI Hapus Kode Broker & Tipe Investor di Running Trade
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat kebijakan baru yaitu tidak menampilkan kode broker dalam running trade di sistem perdagangan saham. Menurut rencana kebijakan ini akan mulai berlaku 26 Juli 2021 nanti.
Setelah aturan ini berlaku, investor tidak dapat melihat Anggota Bursa (AB) mana yang akan mentransaksikan saham tertentu, kode broker ini baru akan bisa terlihat pada akhir perdagangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan pertimbangannya dilakukan kebijakan ini terutama untuk mengurangi adanya kebiasaan menggiring (herding behaviour) pasar ke saham-saham tertentu. Lainnya adalah untuk meningkatkan tata kelola pasar. "Meningkatkan market governance dengan mengurangi herding behaviour," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/2/2021).
4.Indosat Obral 4.000 Menara, Telkom & Grup Djarum Kepincut Nih
Rencana operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) untuk kembali melepas kurang lebih 4.000 menara telekomunikasi yang diumumkan pertengahan bulan ini ternyata menarik minat dari sejumlah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi.
Dua peminatnya, meski tak terang-terangan disampaikan adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kedua perusahaan ini merupakan pembeli setia dari menara-menara yang dilepas oleh Indosat.
Setelah pada 2019 lalu kedua perusahaan ini juga menjadi pembeli dari total 3.100 menara yang dilepas oleh perusahaan telko yang saat ini dikendalikan oleh induknya asal Qatar ini.
Nilai pembelian 3.100 menara tersebut mencapai Rp 6,39 triliun. Dari 3.100 menara, 2.100 di antaranya diambil oleh Mitratel dan sisanya diambil oleh Protelindo.