Ada Relaksasi DP 0%, Emiten Properti Bakal Cuan?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 February 2021 19:31
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten properti di Bursa Efek Indonesia bergerak variatif pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (22/2/2021).

Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya, bergerak melemah 0,85% ke level Rp 1.165 per saham. Pelemahan juga diikuti emiten properti lainnya yakni, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang terkoreksi 1,64% ke level 240 per saham. Sementara itu, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sahamnya melemah 1,62% le level Rp 182 per saham.

Sementara itu, tiga emiten properti lain justru bergerak naik seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sebesar 3,80%, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), harga sahamnya naik sebesar 1,20% dan 0,90%.

Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma berpendapat, pada perdagangan hari ini harga saham-saham emiten properti bergerak variatif, namun secara tren masih menunjukkan kenaikan.

Saat ini, lanjut Suria, untuk jangka panjang emiten properti mendapat sentimen positif dari kebijakan uang muka 0% untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kebijakan ini akan menjadi katalis positif untuk menstimulasi daya beli di sektor properti yang sempat tertekan sepanjang tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

"Sentimen uang muka 0% positif, walau mesti dicek juga sejauh mana bank berani memberikan KPR tanpa DP," kata Suria Dharma, kepada CNBC Indonesia, Senin (22/2/2021).

Di sisi lain, lanjut Suria, saat ini beberapa emiten properti yang mempunyai mall seperti Grup Ciputra, Sinarmas, Agung Podomoro diyakini akan mulai pulih.

"Karena orang-orang sekarang mulai mengantisipasi kemungkinan turunnya kasus Covid dengan mulai berjalannya vaksinasi," kata Suria Dharma.

Sementara itu, pengamat pasar saham PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang menuturkan, kebijakan relaksasi uang muka 0% untuk kredit KPR maupun Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), muai 1 Maret 2021 ini masih dibayangi dengan daya beli yang masih cenderung lemah.

Secara umum, kata Edwin, perusahaan yang bisa memberikan DP 0% adalah perusahaan yang memiliki kredit bermasalah (NPF) kurang dari 1% sebagaimana tertuang dalam POJK 35 tahun 2018. Dengan uang muka 0% artinya 100% risiko kredit akan menjadi tanggung jawab perusahaan pembiayaan.

"Tak hanya faktor risiko yang perlu dipertimbangkan sebuah perusahaan leasing atau bank memberlakukan DP 0%, tetapi mengenai daya beli masyarakat cukup kuat mendorong permintaan," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ck..Ck.. Beli Rumah Rp 500 Juta Bayar Rp 1 M, di RI Adanya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular