
Imbal Hasil Obligasi AS Naik Lagi, Harga SBN Kembali Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Senin (22/2/2021) kembali ditutup melemah, setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) naik dan kembali menyentuh level 1,3% pada perdagangan Jumat (19/2/2021) akhir pekan lalu.
Mayoritas SBN kembali dilepas oleh investor, kecuali SBN dengan seri FR0061 bertenor 1 tahun dan SBN berkode FR0089 dengan jatuh tempo 30 tahun ramai dikoleksi oleh investor hari ini.
Dari imbal hasilnya (yield), hampir semua tenor SBN kembali mengalami kenaikan yield. Namun kenaikan yield tersebut tidak diikuti oleh SBN berkode FR0061 yang yield-nya turun 3,1 basis poin (bp) ke level 3,961% dan yield SBN berseri FR0089 yang turun 1,5 bp ke 6,865%.
Sementara itu, yield SBN dengan seri FR0087 tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali naik 6,2 bp ke level 6,661%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Beberapa investor mulai khawatir melihat kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS di tengah risiko inflasi. Yield surat utang pemerintah bertenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar kembali melampaui level 1,3% pada perdagangan akhir pekan lalu.
Yield naik ketika inflasi menguat karena investor yakin bank sentral akan mengerem kebijakan longgarnya dan mengurangi pembelian aset. Imbal hasil yang tinggi bisa memicu lonjakan beban emiten obligasi yang pada gilirannya juga menekan kinerja dan harga saham mereka di bursa.
Adapun yield untuk obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melompat 14 bp pada akhir pekan lalu menjadi 1,34%, atau mendekati titik tertingginya sejak Februari 2020. Sepanjang bulan berjalan, imbal hasil surat utang tersebut sudah menguat 25 basis poin (bp).
Naiknya yield obligasi AS tersebut tentunya juga mendorong kenaikan yield SBN dan menghambat laju pergerakan harga SBN, sehingga sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pun tidak diindahkan oleh para investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi