Meledak! Rerata Investor Aktif Transaksi Saham Capai 251 Ribu

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 February 2021 15:43
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi  dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema
Foto: Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi  dalam acara Capital Market Outlook 2021 dengan tema "Prospek Pasar Modal 2021"

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas transaksi di pasar saham domestik meningkat signifikan dengan rerata transaksi dilakukan oleh 251 ribu investor. Angka tersebut, menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi, meningkat 165% dibandingkan rerata tahun sebelumnya. 

"Rata-rata aktif 251 ribu investor, tumbuh 165% dari rata rata tahun sebelumya. Kepemilikan nvestor 2020 jadi kebangkitan investor domestik. Tingginya pemanfaatan teknologi buat work from home (WFH) mempengaruhi pola aktivitas masyarakat," kata Inarno pada saat Capital Market Outlook yang dilaksankan CNBC Indonesia, Senin (22/2/2021).

Inarno mengatakan optimisme investor pada 2020 sudah terlihat meskipun pada Januari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan. Pada Januari, secara month to month IHSG sempat turun 1,95%, tapi pada  pada Februari kembali mengyat 4,2%, year to date.

Sementara itu, rerata nilai transaksi pada kisaran Rp 20 triliun per hari, ini merupakan rekor rerata nilai transaksi harian  di BEI. "Dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh pelaku pasar. Namun kita tetap optimis terhadap perkembangan yang terjadi," kata Inarno.

Frekuensi transaksi saham mencapai 1,6 juta per hari, angka ini kata Inarno, merupakan yang tertinggi di ASEAN dalam 3 tahun terakhir. Volume perdagangan 20 miliar saham per hari

"Lompatan ini merupakan hal yang luar biasa, ini dapat terjadi dari peran seluruh stakeholder," kata Inarno. 

Pada kesempatan yang sama, Inarno menyampaikan, per 16 Februari 2021 jumlah investor saham sudah mencapai 2 juta SID lebih. Total saat ini ada 4,39 jumlah investor di pasar modal Indonesia.

Jumlah investor saham tersebut naik 18% dibandingkan akhir 2020. Sementara itu, total jumlah di pasar modal bertambah 13% pada periode yang sama. 

Tahun 2021, kata Inarno, merupakan tahun penuh harapan adanya pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari tingginya aktvitas perdagangan. 

"Kami bersama SRO memberikan perhatian infrastruktur perdagangan, kita melayani besarnya kebutuhan transaksi dari kalangan investor, lonjakan transaksi 3 bulan terakhir tren positif dipengaruhi tren investor pasar modal, di masa new normal memberikan dampak positif terhadap investor dalam setahun terakhir," kata Inarno.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lo Kheng Hong: Kalau Ketemu Mercy Seharga Innova, Hajar!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular