Ritel Kecewa Nih? Deretan Bank Mini Ini Tak Jadi Bank Digital

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 March 2021 08:44
Layar Pergerakan Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah maraknya rencana bank-bank untuk melakukan pengembangan bisnis, khususnya masuk ke perbankan digital, saham sejumlah bank kecil menjadi incaran investor. Namun ditengah serbuan investor ritel tersebut, tak semua bank keciel memutuskan untuk masuk ke perbankan digital tapi mempertahankan bisnis yang sudah ada saat ini.

Merubah arah bisnis menjadi bank digital memang tengah menjadi tren. Bahkan langkah ini telah didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan sejumlah ketentuan permodalan yang sesuai untuk mendukung bisnis ini.

Meski tak menjadi bank digital, namun sejumlah bank telah berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem digitalnya dan berkolaborasi dengan sejumlah platform teknologi keuangan untuk tetap mempertahankan bisnis bank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong terjadinya transformasi dan kolaborasi digital di sektor keuangan. Transformasi ini dibutuhkan untuk menjaga produk jasa keuangan seperti fintech peer to peer lending dan bank mampu menjangkau layanannya ke seluruh pelosok di tanah air.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan penetrasi internet yang pesat dan wilayah geografis Indonesia yang luas, transformasi digital bisa menjadi cara untuk menjembatani masyarakat yang belum tersentuh produk jasa keuangan dengan memanfaatkan teknologi.

"Transformasi digital di sektor keuangan akan menjadi game changer bagi penyediaan aktivitas keuangan di masyarakat, mengingat pertama, akses kepada pembiayaan kredit akan semakin mudah dan terjangkau dari berbagai lokasi," kata Wimboh, dalam Seminar Virtual: Perspektif Hukum Kredit Perbankan Terkait Channeling Perusahaan Fintech yang ditayangkan di Youtube OJK TV, Jumat (26/2/2021).

Rupanya tak semua bank tampaknya ikut-ikutan dalam transformasi bisnisnya menjadi bank digital.

Misal saja PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC). Manajemen bank ini telah menegaskan bahwa perusahaan tak ada rencana untuk ikut dalam tren ini.

"Perseroan belum berencana masuk dalam Bank Digital," tulis manajemen Bank Artha Graha Internasional, dikutip Selasa (9/3/2021).

Secara jelas bank ini mengatakan bahwa hingga saat ini masih belum ada rencana bank untuk melakukan perubahan strategi usahanya. Pun, juga tak ada rencana akuisisi dari startup unicorn terhadap bank ini.

Namun demikian, bank ini telah berkomitmen untuk melakukan kewajibannya untuk memenuhi modal inti bank minimal Rp 2 triliun di akhir tahun ini dan Rp 3 triliun tahun depan.

Beberapa strategi perusahaan adalah dengan menerbitkan long term notes senilai Rp 300 miliar. Lalu perusahaan juga akan melakukan perbaikan persentase biaya operasi pendapatan operasi (BOPO) secara bertahap melalui berbagai upaya peningkatan pendapatan bank, dan melakukan efisiensi dan pengendalian beban operasi.

Selanjutnya tahun ini akan dilakukan penyelesaian Agunan yang Diambil Alih (AYDA) dari tahun 2021 dan diproyeksikan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun.

Tak jauh berbeda, manajemen PT Bank of India Tbk (BSWD) juga menyebutkan masih belum ada rencana untuk ikut tren perbankan saat ini.

"Bank tidak berencana untuk masuk dalam bank digital," jelas manajemen.

Namun demikian, perusahaan menyebut akan ada calon investor yang akan mencaplok saham perusahaan. Meski tak spesifik, namun disebutkan bahwa saat ini calon investor tersebut tengah dalam proses penjajakan, meski setelah itu prosesnya masih harus menjalani fit and proper test di OJK.

Namun, calon investor ini bukan berasal dari startup unicorn seperti yang belakangan ramai terjadi di bank-bank kecil lain.

Terakhir adalah PT Bank Victoria Tbk (BVIC) yang juga tak berencana untuk masuk dalam bisnis bank digital

"Perseroan tidak berencana untuk menjadi bank digital...," kata manajemen.

Namun dalam rencana bisnisnya, manajemen Bank Victoria telah menyebut akan melakukan kolaborasi bisnis dengan fintech sehingga menjadi lebih fleksibel.

Namun digitalisasi akan dilakukan dalam sistem bank ini untuk meningkatkan pelayanan dengan model tersebut guna menyokong produk dan layanan kepada nasabah.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular