
Dicaplok Shopee, Bank BKE Ganti Nama Jadi Seabank Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) resmi mengganti nama perusahaan menjadi PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) setelah resmi diakuisisi oleh Sea Group, induk perusahaan Shopee.
Mengacu pengumuman di media massa dikutip Senin ini (22/2/2021), manajemen Bank Seabank Indonesia menyampaikan pemberitahuan kepada pemegang saham, nasabah, dan mitra bisnis Bank Kesejahteraan Ekonomi terkait dengan perubahan nama tersebut.
Perubahan nama dan logo ini berlaku efektif sejak 10 Februari 2021 sesuai dengan Keputusan No. AHU-0002728.Ah.01.02 Tahun 2021 yang diterbitkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia per 15 Januari 2021 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Seabank Indonesia.
Efektifnya perubahan itu juga sudah berdasarkan Keputusan No. KEP-12/PB.1/2021 yang diterbitkan oleh Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 10 Februari 2021 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Seabank Indonesia.
Adapun dasar beleid lainnya yakni Surat No. S-32/PB.33/2021 yang diterbitkan oleh Kepala Departemen Pengawasan Bank 3 OJK tanggal 17 Februari 2021 tentang Perubahan Logo Bank.
Pada pekan lalu, OJK menyampaikan bahwa induk perusahaan Shopee, Sea Limited (Sea Grup) telah menjadi pemegang saham Bank BKE. Upaya ini dilakukan Shopee untuk masuk ke bisnis bank digital di Tanah Air.
"Sea Grup sudah masuk di Bank BKE (Bank Kesejahteraan Ekonomi)," kata Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto, dalam konferensi pers, Kamis (18/2/2021).
Dia mengatakan, saat ini OJK memang sedang memfinalisasi peraturan mengenai Bank Digital yang ditargetkan akan rampung pada pertengahan tahun ini. Dengan regulasi tersebut, nantinya, ada dua kriteria bank. Pertama, investor yang mengajukan proposal kepada OJK untuk mendirikan bank yang sepenuhnya digital.
Kedua, tranformasi bank eksisting jadi bank digital, seperti yang terjadi di Bank Jago yang sebelumnya Bernama Bank Artos, lalu masuknya Sea Grup di Bank BKE, dan kemudian Bank Digital BCA yang dikonversi dari sebelumnya bernama Bank Royal.
"Untuk bank baru, sementara ini drafnya belum final, masih akan diskusi, itu persyaratannya Rp 10 triliun," katanya lagi.
Sedangkan, untuk bank yang eksisting dan akan menjadi bank digital, harus mempunyai model bisnis yang realistis, menggunakan teknologi yang inovatif yang aman. Selanjutnya, mampu mengelola bisnis digital yang hati-hati dan berkesinambungan.
"Paham mitigasi risiko untuk mengantisipasi risiko digital seperti cybercrime, perlindungan data nasabah, direksi yang memiliki kompetensi di bidang IT, kontribusi kepada inklusi keuangan. Pertengahan tahun mudah-mudahan akan kita rilis POJK ini," ujarnya.
Kabar masuknya Sea Grup ke Bank BKE sudah mengemuka sejak pertengahan Januari awal tahun ini. Induk perusahaan e-commerce Shopee, yang sahamnya tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) ini memang akan mengakuisisi bank lokal di Indonesia untuk membangun bisnis perbankan digitalnya.
Hal itu juga tampak dari publikasi situs karier Shopee.co. Dalam situs resminya, perusahaan tengah merekrut tim lokal untuk ditempatkan di "SeaMoney Bank" di Jakarta dan Bandung, yang mencakup peran yang meliputi manajemen bakat, pajak, dan manajemen hubungan pendanaan.
Adapun kabar pasar yang beredar menyebutkan, Sea Group mengambilalih saham Bank BKE pada awal tahun lalu dari perusahaan milik pengusaha nasional, Setiawan Ichlas yakni Danadipa. Situs Bank BKE mencatat, pemegang saham Bank BKE yakni PT Danadipa Artha Indonesia 94,95% dan PT Koin Investama Nusantara 5,05%.
Menurut situsnya, Bank BKE didirikan pada tahun 1992 dengan pemegang saham hampir 95% oleh Danadipa. Informasi publik mengenai pemegang saham terakhir (beneficial ownership) memang masih minim, tapi Danadipa Artha Indonesia memiliki satu direktur bernama Intan Apriadi yang juga menjabat sebagai komisaris di PT Lentera Dana Nusantara, menurut profil LinkedIn Apriadi.
Lentera Dana Nusantara adalah perusahaan fintech yang mengoperasikan ShopeePay Later. Jadi, Sea besar kemungkinan ada ketersambungan dengan Bank BKE melalui Danadipa Artha Indonesia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Pemilik Shopee Caplok Bank KSE, Jadi Bank Digital?
