
Harga Batu Bara Ambles 4% Minggu ini, Hopeless...?

Namun ke depan, harga batu bara masih berpotensi membaik. Ini didukung oleh pemulihan ekonomi dunia, yang oleh International Energy Agency (IEA) diperkirakan tumbuh 5,2%.
"Di Amerika Serikat (AS), listrik yang dihasilkan oleh pembangkit batu bara pada 2021 diperkirakan naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini disebabkan oleh kenaikan permintaan listrik yang diperkirakan sebesar 1% YoY," sebut IEA dalam dokumen Electricity Market Report edisi Desember 2020.
IEA memperkirakan permintaan batu bara dunia tahun ini akan naik 2,6% YoY. Namun selepas itu, sepertinya prospek batu bara tidak terlampau cerah.
EIA memprediksi permintaan batu bara dunia pada 2022-2025 akan stagnan di kisaran 7,4 miliar ton. Lambat laun, energi baru dan terbarukan akan mengambil tempat.
"Energi terbarukan sudah berada di jalur yang benar untuk menggantikan batu bara sebagai sumber energi pembangkit lisrik pada 2025. Pada saat itu, penggunaan gas alam juga kami perkirakan sudah melampaui batu bara.
"Namun permintaan batu bara tetap akan tinggi, terutama di Asia. Dalam waktu dekat, belum ada tanda-tanda batu bara akan hilang sama sekali," jelas Keisuke Sadamori, Direktur IEA.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)