
Yield Surat Utang AS Naik Lagi, Harga SBN Kembali Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Jumat (19/2/2021) mayoritas berakhir melemah, di tengah naiknya kembali imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
Mayoritas SBN masih dilepas oleh investor, kecuali SBN dengan seri FR0039 bertenor 3 tahun yang mulai dikoleksi kembali oleh investor. Dari imbal hasilnya (yield), hampir semua tenor SBN mengalami kenaikan yield. Namun kenaikan yield tersebut tidak diikuti oleh SBN berkode FR0039 yang yield-nya turun 4 basis poin (bp) ke level 4,709%.
Sementara itu, yield SBN dengan seri FR0087 tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali naik 6,7 bp ke level 6,599%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Di pasar surat utang (obligasi), pemangkasan suku bunga acuan pada umumnya diikuti dengan penurunan yield obligasi dan kenaikan harganya. Namun, investor masih cenderung melepas SBN, sejalan dengan tren kenaikan imbal hasil surat utang di AS.
Yield obligasi pemerintah AS (Treasury Bond) tenor 10 tahun kembali naik 1,5 bp ke level 1,297% atau mendekati 1,3% pada Kamis (18/2/2021) waktu AS. Naiknya kembali yield Treasury Bond AS tersebut membuat selisih (spread) yield dengan SBN tenor 10 tahun semakin melebar, yakni sebesar 535 bp.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Februari 2021 pada Kamis (18/2/2021) kemarin. Gubernur Perry Warjiyo dan koleganya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," kata Perry usai RDG BI, Kamis (18/2/2021).
Keputusan ini sudah diperkirakan oleh pelaku pasar sebelumnya. dan sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Tahun lalu, BI menurunkan suku bunga acuan sebanyak 125 bp. Penurunan hari ini menjadi yang pertama pada 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi