
Top, KPR Free Uang Muka! Tapi Bunganya Tinggi Banget Bos

Rakyat Indonesia, terutama yang belum memiliki hunian karena terganjal uang muka, patut bergembira. Sebab, kini tidak perlu lagi menyediakan uang jutaan rupiah untuk uang muka. Memiliki rumah menjadi lebih mudah.
Oke, KPR memang sudah bebas uang muka. Namun yang namanya kredit adalah kewajiban, yang harus dilunasi secara bertahap. Di sini lah masalah belum selesai, masalah yang sejak dulu masih menghantui konsumen Tanah Air.
Masalah itu adalah suku bunga tinggi. Konsumen tidak hanya harus membayar cicilan pokok, tetapi plus bunga yang melekat. Bunga itu yang, mohon maaf, amit-amit tingginya.
Baca: Ck..Ck.. Beli Rumah Rp 500 Juta Bayar Rp 1 M, di RI Adanya!
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga KPR dalam rupiah pada November 2020 adalah 8,32% per tahun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, memang ada penurunan 48 bps.
Suku bunga KPR di Indonesia memang terus bergerak turun. Namun disandingkan dengan negara-negara lain di Asia, Indonesia masih yang tertinggi.
Di Singapura, rata-rata suku bunga KPR untuk tenor 15 tahun ada di 2,84% per tahun. Sementara di China, rata-rata bunga KPR ada di 3,25% per tahun. Bahkan di Pakistan masih lebih rendah yakni di bawah 8% per tahun!
Oleh karena itu, masih ada satu pekerjaan yang belum selesai yaitu bagaimana menurunkan suku bunga kredit dengan lebih cepat lagi. Salah satu caranya adalah membuat bank lebih efisien sehingga punya ruang untuk menurunkan suku bunga kredit, termasuk KPR.
Per November 2020, rasio Biaya Operasional-Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan Indonesia ada di 86,04%. Ini tentu masih bisa ditekan lebih rendah lagi sehingga bank punya kelonggaran untuk bermanuver.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]