
IHSG Masih Labil, Waspada Profit Taking Gaes!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak variatif cenderung melanjutkan tren pelemahan seiring aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan pelaku pasar.
Rabu kemarin, setelah menguat 2 hari beruntun di pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terkoreksi 1,03% ke level 6.227,72 poin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 13,12 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,47 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 102,50 miliar.
Rabu kemarin IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 1,03% ke level 6.227,72. Menurut Samuel Sekuritas, IHSG bergerak dalam slow rally pasca-breakout level resisten minor 6.200. Level resisten mayor berikutnya bisa perhatikan kisaran level 6.450-6.500.
Pengamat pasar saham PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, melambatnya kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun AS mendorong indeks di Wall Street kembali ditutup beragam di mana indeks Dow Jones (DJIA) ditutup menguat sebesar 0,29% sementara Indeks Nasdaq & S&P ditutup melemah masing-masing 0,58% & 0,03%.
Dari dalam negeri, naiknya yield obligasi 10 tahun Indonesia menjadi 6.4825% dan penantian keputusan RDGBI Kamis ini yang diperkirakan akan memotong suku bunga 7DRR sebesar 25 bps menjadi 3.5%.
"Sementara itu, berlanjutnya kejatuhan harga beberapa komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif terjadinya aksi profit taking," kata Edwin Sebayang, dalam riset yang dipublikasikan, Kamis (18/2/2021).
Tidak hanya itu, pelaku pasar juga mencermati perkembangan terbaru mengenai produsen mobil listrik asal AS, Tesla yang akan membangun pabrik mobil listriknya di India.
Tesla disebut-sebut telah mendekati kesepakatan untuk memproduksi kendaraan listrik di India untuk pertama kalinya. Ini merupakan negara kedua produksi mobil listrik Tesla yang akan membangun pabrik di negara tersebut setelah menyiapkan produksi di China.
Tesla juga dikabarkan sedang melakukan uji tuntas untuk real estate perkantoran di wilayah tersebut dan berencana mendirikan fasilitas R&D. Tesla telah berfokus pada Bangalore karena akan menjadi pusat kendaraan listrik dan bakat manufaktur dirgantara. Tesla telah memasukkan unit India dan kantor terdaftar di pusat kota Bangalore.
Sementara itu, Binaartha Sekuritas memaparkan, secara teknikal, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support (batas bawah) maupun resistance (batas atas) IHSG berada pada 6.179.13 hingga 6.256.03. Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI telah menunjukkan sinyal positif.
Meskipun demikian, terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.
Adapun satu sekuritas memperkirakan IHSG dalam tren naik. Menurut Samuel Sekuritas, IHSG bergerak dalam slow rally pasca-breakout level resisten minor 6.200. Level resisten mayor berikutnya bisa perhatikan kisaran level 6.450-6.500.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Tesla Keok, Terburuk Sejak 4 Desember 2020