
Jokowi Lantik Direksi SWF, BNLI & DOID Kehilangan Direksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran dewan direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dana abadi Indonesia yang bernama Indonesia Investment Authority (INA). Dua dari lima direksi SWF, merupakan direksi emiten yang saat ini masih aktif menjabat.
Jokowi mengatakan, pembentukan INA diperintah langsung UU Cipta kerja, kelembagaan kerja jelas sebagaimana diatur dalam PP Nomor 74/2020. INA juga dijamin menjadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam menentukan langkah-langkah kerjanya.
"INA akan menjadi mitra strategis bagi dalam dan luar negeri agar tersedia pembiayaan berkelanjutan," kata Jokowi, di Istana Negara, dalam siaran langsung lewat Youtube, Selasa (16/2/2021).
Terdapat lima nama yang diumumkan Jokowi untuk menjadi dewan direksi INA, dua diantaranya merupakan direksi dari perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pertama, Ridha DM Wirakusumah yang menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO). Dia saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI), diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Desember 2016.
Berdasarkan website resmi Bank Permata, Ridha pernah menduduki jabatan sebagai Managing Partner di DNB Consulting and Investments, Hong Kong (2014-2016), Anggota Dewan Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya, Tbk. (2014-2016), Anggota Dewan Komisaris Postcard and Tag, Hong Kong (2015-2016), Anggota Dewan Komisaris PT Bayan Resources, Tbk. (2016), dan Direktur Utama PT Maybank Indonesia, Tbk. (2009-2011).
Dia juga pernah menduduki posisi penting lainnya, antara lain Anggota Dewan Komisaris di PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk, Direktur di KKR, Hong Kong, President and CEO AIG Inc, Hong Kong, Banking Head Asia Pacific, CEO Asia Pacific di General Electric Company, Head of Corporate Finance di Bankers Trust, Jakarta, dan Vice President Corporate Banking Group Head di Citibank, Jakarta.
Dia mengenyam pendidikan Doctorate in Business Administration dari City University Hong Kong tahun 2016. Sebelumnya, dia memperoleh gelar Bachelor of Science dari Ohio University pada tahun 1985 dan gelar Master of Business Administration dari Ohio University pada tahun 1987.
Kedua, Eddy Porwanto sebagai Chief Financial Officer (CFO). Saat ini Eddy tercatat sebagai Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sejak 2013 dan dan sebagai komisaris di PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) sejak 2014.
Dia juga merupakan Direktur Operasional PT Northstar Pacific Capital. Dari tahun 2010 hingga 2012, dia menjabat sebagai Direktur/Deputy CEO Archipelago Resources Plc., serta sebagai Direktur Utama PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.
Menurut website resmi Delta Dunia, dia memulai kariernya di PT BAT Indonesia, saat ini memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang keuangan di antaranya pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer pada Garuda Indonesia, PT General Motor Indonesia, PT GM Autoworld, dan PT Reckitt Benckiser Indonesia. Dia memperoleh gelar Magister di bidang Bisnis dari University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ridha, 'Malaikat Setengah Dewa' yang Kelola Dana Triliunan