
Tekan NPL Sampai 3,5%, BTN Perkuat Penjualan Rumah Sitaan

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah memiliki strategi komprehensif untuk menekan rasio kredit bermasalah (NPL) dengan target hingga 3,5% di akhir 2021,
"Kami harapkan bisa menurunkan NPL sekitar Rp 1 triliun dari 4,37% di Desember 2020 menjadi 3,5-3,7% di Desember 2021," ujar Direktur Remedial and Wholesale Risk BTN Elisabeth Novie Riswanti dalam paparan kinerja 2020, Senin (15/2/2021).
Novie lebih lanjut menjelaskan bahwa strategi menekan NPL dilakukan melalui dua hal, yakn perbaikan manajemen collection dan penjualan aset. "Kita melakukan monitoring collection, memperbaiki proses restrukturisasasi, kita juga akan melakukan optimalisasi e-call," ujarnya.
"Hal ini akan mendukung proses bisnis di samping di sisi hulu ada perbaikan bisnis proses, di sisi hilir juga dilakukan bisnis proses," ujarnya.
Namun, dia menekankan yang paling utama dalam pengelolaan NPL adalah melakukan penjualan aset. Hal ini tidak hanya melalui lelang tetapi juga menjual ke instansi atau secara bulk.
"Hal ini sudah kerja sama dengan advisor kita untuk skema penjualan dan mencari investor," jelasnya.
Pilihan Redaksi |
Selain itu, BTN juga akan memperkuat memperkuat upaya hukum dalam pengelolaan NPL. Misalnya somasi terhadap debitur yang macer dan memperkuat collection terhadap debitur yang menunggak pembayarannya.
Sebagai informasi, BTN membukukan laba bersih Rp 1,6 triliun pada 2020. Angka tersebut melesat 700% dibandingkan perolehan laba bersih 2019 yang tercatat hanya Rp 200 miliar.
"Bisa dibilang, bukan hemat CKPN, tapi laba operasional pra-provisi atau sebelum pencadangan tumbuh, laba operasional tumbuh 400%. Non housing turun, tapi housing subsidi tumbuh 8,63%. KPR, sekarang sudah Rp 200 triliun, di mana subsidi Rp 120 T, non subsidi Rp 79 triliun - Rp 80 triliun," kata Plt Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu.
Nixon menambahkan KPR dan KPA mengalami penurunan, khusus untuk segmen rumah dan apartemen senilai Rp 1 miliar. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN pada 2020 mengalami kenaikan. Dengan demikian LDR turun ke 93%.
"Kita sepakat, LDR gak akan terlalu rendah juga, akan maintain 95-98%, itu angka cocok, sehingga marjin optimal. Semua rasio likuiditas oke. Cost of fund desember turun 4,79%. Ini luar biasa, DPK tumbuh cost turun," kata Nixon.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rights Issue, Laba BTN Moncer Hingga November 2022