Usai Angpau Imlek, Simak 9 Kabar Pasar "Hot" Sebelum Trading

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
15 February 2021 08:26
Kapal lng aquarius, Heu Hidayat (Ist)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

4. Ada 20 Kapal Disita Kejagung, Perusahaan Heru Hidayat 'Melawan'

Emiten milik tersangka kasus korupsi PT Asabri (Persero) Heru Hidayat, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), mengajukan keberatan terkait penyitaan aset sebanyak 20 unit kapal milik perseroan. Apalagi salah satu kapal terbesar yang juga disita adalah kapal tanker LNG Aquarius.

Corporate Secretary TRAM, Asnita Kasmy membenarkan perihal penyitaan tersebut.

Informasi ini diperoleh dari direksi PT Hanochem Shipping, entitas anak usaha perseroan, menyampaikan bahwa pada tanggal 10 Februari 2021, kapal milik Hanochem Shipping yaitu LNG Aquarius telah disita oleh Kejaksaan Agung dengan spesifikasi, Type of Vessel: Gas Carrier, Year of Built: 1973, Cargo Capacity: 126,350 CuM, DWT: 72,622 Ton, LOA: 285.26 m3 , Draft: 11.51 m, Breadth: 43.74 m.

Sedangkan, mengenai 19 kapal yang lainnya belum dapat perseroan maupun entitas anak informasikan karena belum mengetahui adanya penyitaan tersebut.

"Penyitaan kapal LNG Aquarius dan penyitaan 19 Kapal perseroan dan Entitas Anak Perseroan maka memberikan dampak material untuk kelangsungan usaha perseroan dan entitas anak perseroan," kata Asnita, dalam penjelasan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/2/2021).

5.Kembangkan Ekosistem Perumahan, BTN Bakal Gandeng Fintech

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berencana menggandeng perusahaan teknologi sebagai mitra untuk mengembangkan ekosistem perumahan. Dengan begitu, proses pembelian rumah melalui ekosistem ini nantinya abis dilakukan secara digital.

Plt. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan ekosistem ini diharapkan dapat diluncurkan pada 2021 sehingga bisa menggarap potensi pasar perumahan secara maksimal, bukan hanya rumah baru melainkan juga pasar rumah second. Meski demikian Nixon enggan menyebutkan nama mitra fintech tersebut.

"Fintech perumahan kan tidak banyak, nantinya akan ada satu ekosistem perumahan developers, notaris, ke sertifikat tanah yang selama ini belum ada. Yang ada orang posting gambar rumah. Digital ekosistem perumahan belum ada, kita sedang jalan dengan satu investor asing yg punya pengalaman bangun ekosistem, mudah2an 2021 bisa selesai," kata Nixon dalam Banking Outlook 2021 yang mengambil tema 'Perbankan Jadi Akselerator Pemulihan Ekonomi', Kamis (11/2/2021).

6.Usai Kembalikan 12 Pesawat Bombardier, Ini Rencana Garuda

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus memperbesar bisnis kargo untuk kebutuhan ekspor dari daerah langsung ke negara tujuan. Bahkan rencananya bulan depan, Garuda akan mengkonversi dua pesawat Airbus miliknya menjadi pesawat freighter untuk memaksimalkan bisnis kargo ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bisnis kargo ini telah mulai diperbesar sejak tahun lalu, seiring dengan turunnya jumlah penumpang penerbangan. Bisnis ini dinilai memberikan kontribusi positif untuk perusahaan sebab tak dibutuhkan investasi baru namun dampaknya positif.

"Fokus bisnis baru, menambah frekuensi kargo sambil juga bantu rekan dalam pengembangan bisnis ekspor maupun recovery pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu. Ini akan memberikan sinyal positif ke depan," kata Irfan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (11/2/2021).

Menurut dia, dengan mengkonversi dua pesawat Airbus ini akan menambah kapasitas angkut kargo Garuda ke depannya, lantaran pesawat ini disebut bisa mengangkut kargo hingga berat 50 ton.

7.Emiten Milik Sudhamek Kerja Sama dengan Perusahaan Swiss

Emiten konsumer, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengumumkan kerja sama terkait distribusi dengan perusahaan produsen cokelat asal Swiss, Barry Callebaut Group. Hal ini sebagai salah satu strategi perseroan dalam mendiversifikasi bisnis produk makanan dan minuman, khususnya untuk cokelat.

Nantinya, melalui anak usaha perseroan, PT Sinarniaga Sejahtera, akan mendistribusikan varian produk compound chocolate dengan merek Van Houten Professional di Indonesia.

Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno, dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI menyampaikan, produk tersebut nantinya akan menyasar para artisan dan jaringan toko roti, kafe, restoran, pedagang grosir, dan segmen pembuat kue rumahan. Adapun varian produk-produk tersebut akan tersedia secara komersial di pasaran sekitar Maret tahun ini.

"Kami menangkap peluang kerjasama dengan Barry Callebaut untuk mendistribusikan produk-produk compound chocolate Van Houten Professional. Kami yakin untuk menjadi pemain yang dapat diperhitungkan dalam mendukung pertumbuhan konsumsi produk cokelat di Indonesia dengan mengoptimalkan jaringan distribusi foodservice kami," katanya.

8.Tambah Utang Lagi, WIKA Terbitkan Obligasi Senilai Rp 3T

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali menerbitkan surat utang, obligasi dan sukuk senilai total Rp 3 triliun, ini artinya akan menambah liabilitas perseroan. Surat utang ini ditawarkan dengan tingkat bunga sebesar 8,5% hingga 9,75% per tahun.

Berdasarkan informasi yang dirilis di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), obligasi yang akan diterbitkan senilai total Rp 2,5 triliun dalam tiga seri.

Seri A dengan emisi Rp 495 miliar dengan tenor tiga tahun dan dibanderol dengan tingkat bunga 8,5% per tahun. Seri B dengan emisi Rp 745 miliar untuk tenor lima tahun dan tingkat bunga 9,10% per tahun. Terakhir seri C senilai Rp 1,25 triliun dengan kupon 9,75% per tahun dan memiliki tenor tujuh tahun.

Kemudian, WIKA juga menerbitkan sukuk mudharabah senilai Rp 500 miliar, diterbitkan dalam tiga seri dan memiliki tingkat bagi hasil floating dengan tenor tiga, lima dan tujuh tahun.

9.Kuasai Transaksi Rp 410 T, Mirae Asset Kini Masuk Crowdfunding

Perusahaan efek milik grup keuangan asal Korea Selatan, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia berencana untuk masuk ke bisnis security crowdfunding mulai tahun ini. Pengembangan bisnis ini akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Head of Business Innovation Mirae Asset Sekuritas Indonesia Riky Oktora mengatakan terdapat dua bentuk bisnis crowdfunding yang tengah dikaji perusahaan, yakni dalam bentuk investasi atau donasi.

"Sepanjang tahun kemarin kita coba review crowdfunding program ini tapi untuk detail dan mekanismenya seperti apa akan kami infokan lebih lanjut tapi ini salah satu yang akan kami jalankan di tahun ini," kata Riky dalam paparannya, Kamis (11/2/2021).

Dia menyebutkan potensi pasar equity crowdfunding atau kini bernama security crowdfunding ini makin besar sejalan dengan makin tinggi. Di tahun lalu saja nilai transaksi di industri ini mencapai Rp 600 miliar meski pelaku pasarnya belum banyak.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular