
Target Turun, Antam Genjot Produksi 1,37 Ton Emas Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan mineral BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tahun ini berfokus pada pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama, yakni feronikel, bijih nikel, emas dan bijih bauksit.
Dalam keterangan resminya, perusahaan menargetkan produksi emas sepanjang 2021 sebanyak 1,37 ton emas dari tambang Pongkor (Bogor, Jawa Barat) dan Cibaliung (Banten) dan target penjualan sebanyak 18 ton emas.
Sebagai perbandingan, tahun lalu secara akumulatif, capaian kinerja unaudited produksi dan penjualan emas Antam sepanjang 2020 masing-masing sebesar 1.672 kg atau 1,67 ton (53.756 t oz) dan 21.797 kg atau 21,79 ton (700.789 t oz). Artinya target tahun ini target produksi turun 17,9% dan target penjualan turun 17,39%.
Penjualan emas 2020 ini turun sebesar 36% dari tahun sebelumnya yakni sebesar 34.023 kg. Sedangkan, dari sisi produksi juga terkoreksi 17% dari tahun sebelumnya yakni 1,963 kg dari tambang yang sama.
Fokus perusahaan di tahun ini untuk emas adalah pengembangan basis pelanggan logam mulia dalam negeri seiring dengan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas dan permintaan emas domestik.
Sedangkan untuk produksi dan penjualan feronikel tahun ini ditargetkan sebanyak 26 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi). Target ini tak jauh berbeda dari capaian produksi dan penjualan di tahun lalu yang masing-masing 25.970 TNi dan 26.163 TNi.
"Target produksi tersebut sejalan dengan optimalisasi produksi pabrik feronikel Pomalaa di Sulawesi Tenggara," tulis keterangan perusahaan, dikutip Senin (15/2/2021).
Selanjutnya untuk komoditas bijih nikel tahun ini ditargetkan dapat diproduksi sebanyak 8,44 juta wet metric ton (wmt). Jumlah produksi ini naik signifikan 77% dari capaian produksi unaudited perusahaan di 2020 yang sebanyak 4,76 juta wmt. Peningkatan produksi bijih nikel ini sebagai bahan baku feronikel untuk dijual di pasar domestik.
Untuk target penjualannya diharapkan bisa mencapai 6,71 juta wmt, naik 104% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebanyak 3,30 juta wmt. Kenaikan penjualan ini seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan dalam negeri.
Terakhir adalah target penjualan bauksit yang diharapkan sebanyak 3 juta wmt, tumbuh 93% dibanding 1,55 juta wmt di tahun lalu.
Bauksit ini akan digunakan sebagai bahan baku produksi alumina dan penjualan ke pihak ketiga dengan target penjualan sebanyak 2,73 juta wmt, naik 122% dibanding realisasi tahun lalu yang sebanyak 1,23 juta wmt.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cihuy! Duo ANTM-TINS Melesat, Rupanya Karena Kabar Ini