
Selamat! Menguat 4 Hari Beruntun, Rupiah Catat Pekan Sempurna

Sejak awal tahun ini, rupiah sudah 3 kali menembus level psikologis tersebut, tetapi selalu tidak tahan lama.
Melansir data Refinitiv, rupiah hari ini menguat 0,18% ke Rp 13.995/US$ di pasar spot. Sebelumnya, menembus Rp 14.000/US$, bahkan mencapai Rp 13.885/US$ pada 4 Januari lalu. Tetapi 5 hari perdagangan setelahnya kembali ke atas Rp 14.000/US$.
Rupiah berhasil menembus lagi level psikologis tersebut pada 21 Januari lalu, tetapi hanya berumur sehari saja. Baru di awal pekan ini rupiah kembali ke bawah Rp 14.000/US$, dan masih mampu bertahan hingga hari ini.
Pergerakan tersebut menunjukkan jika rupiah kesulitan bertahan lama di bawah Rp 14.000/US$. Pergerakan di pekan ini juga mengindikasikan hal yang sama, seandainya dolar AS tidak tertekan ekspektasi stimulus fiskal, rupiah tentunya tidak akan mampu membukukan penguatan beruntun.
Tren kenaikan kasus penyakit virus corona di Indonesia menjadi penyebab rupiah belum mampu bertahan lama di bawah level psikologis.
Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi, bahkan ketika kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan pada periode 11 Januari hingga 8 Februari.
Selama 1 bulan pelaksanaan PPKM, rata-rata penambahan kasus per hari mencapai 11.779 orang. Rata-rata tersebut meningkat tajam dibandingkan sebulan sebelumnya sebanyak 7.622 kasus per hari.
Hingga 8 Februari kemarin, total kasus positif mencapai 1.166.079 orang, dengan lebih dari 31 ribu orang meninggal dunia, dan lebih dari 960 ribu orang sembuh. Kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 171.288 orang.
Terus menanjaknya kasus Covid-19 membuat para investor khawatir pemulihan ekonomi Indonesia akan terganggu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
