
Stimulus AS Cair dalam Waktu Dekat, Harga SBN RI Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Selasa (9/2/2021) mayoritas ditutup melemah, di tengah optimisme pelaku pasar terkait kabar terkini stimulus fiskal Amerika Serikat (AS).
Hampir seluruh tenor SBN cenderung dilepas oleh investor, kecuali SBN berseri FR0061 dengan tenor 1 tahun dan SBN dengan seri FR0039 berjatuh tempo 3 tahun yang ramai dikoleksi investor pada hari ini.
Dari imbal hasilnya (yield), hampir seluruh SBN mengalami kenaikan yield. Namun tidak untuk yield SBN seri FR0061 yang turun 1,8 basis poin (bps) ke level 4,04% dan yield SBN seri FR0039 yang juga turun 0,7 bps ke 4,65%
Sementara itu, yield SBN dengan seri FR0082 bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara naik 2,2 bps ke level 6,26%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Di Amerika Serikat (AS), yield obligasi pemerintah (Treasury) AS kembali mengalami kenaikan 2,5 bps ke level 1,16%. Yield ini merupakan level tertinggi sejak bulan Maret 2020 yang dicapai pada sesi sebelumnya. Selain itu, spread antara yield obligasi Treasury AS dengan SBN acuan tenor 10 tahun naik menjadi 512 bps.
Sementara itu, kabar positif datang dari AS, dimana stimulus fiskal di Negara Paman Sam tersebut kemungkinan akan cair dalam waktu dekat setelah Partai Demokrat AS merilis rincian dari rencana stimulus fiskal AS senilai US$ 1,9 triliun. Salah satu program dalam paket stimulus tersebut adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 1.400.
Sebelumnya pada pekan lalu, House of Representative (DPR) AS sudah menyepakati resolusi anggaran. Resolusi tersebut akan diserahkan ke Senat AS dan diprediksi juga akan disepakati di pekan ini. Untuk diketahui DPR dan Senat AS kini sudah dikuasai oleh Partai Demokrat.
Dengan resolusi tersebut pemerintah AS bisa mencairkan stimulus fiskal US$ 1,9 triliun tanpa perlu persetujuan dari Partai Republik. Sehingga lolosnya undang-undang stimulus fiskal tersebut menjadi lebih mudah.
Setelah detail tersebut dirilis, muncul ekspektasi stimulus tersebut akan dirilis dalam beberapa pekan ke depan, apalagi stimulus fiskal sebelumnya akan berakhir pada pertengahan Maret.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi