Minim Sentimen Positif Regional, Bursa Eropa Dibuka Variatif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 February 2021 16:07
bursa eropa
Foto: reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada sesi awal perdagangan Selasa (9/2/2021), menyusul sentimen positif di seluruh bursa dunia meski pelaku pasar masih terus mencermati kinerja keuangan emiten besar dan perkembangan penyebaran virus corona.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa cenderung flat di awal perdagangan. Indeks saham sektor utilitas melemah 0,4%, sedangkan sektor minyak dan gas menguat 0,6%.

Setengah jam kemudian indeks Stoxx melemah 0,26 poin (-0,06%) ke 410,52 diikuti indeks DAX Jerman yang turun 16,6 poin (-0,12%) ke 14.043,33. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 11,2 poin (+0,17%) ke 6.534,69 dan CAC Prancis bertambah 12 poin (+0,21%) ke 5.698,03.

Lesunya pergerakan bursa Eropa terjadi meski bursa Amerika Serikat (AS) cenderung menguat menyusul sentimen positif terkait dengan stimulus baru senilai US$ 1,9 triliun. Kontrak berjangka (futures) saham AS cenderung tak berubah setelah aksi pecah rekor kemarin.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 telah melesat selama 6 sesi berturut-turut, sementara indeks Nasdaq menguat selama 5 hari dari keenam hari tersebut. Vaksinasi dan positifnya kinerja keuangan emiten AS menjadi pendorong reli di bursa tersebut.

Beberapa perusahaan teknologi besar yang akan merilis kinerja keuangannya adalah Twitter dan Cisco. Sementara itu di Eropa, pandemi virus corona dan perkembangan vaksin terus mendominasi pemberitaan dan sentimen pasar.

Kabar buruk muncul dari Inggris setelah vaksin besutan AstraZeneca dan University of Oxford ternyata memberikan "perlindungan minimal" melawan varian baru virus corona yang muncul Afrika Selatan.

Uni Eropa telah memfinalisasi kesepakatan dengan Pfizer dan BioNTech untuk memasok tambahan 300 juta dosis vaksin Covid, demikian ungkap juru bicara Komisi Eropa kepada Reuters pada Senin.

Raksasa migas asal Prancis Total melaporkan laba bersih 2020 senilai US$ 4,06 miliar, mengalahkan ekspektasi pasar dalam polling Refinitiv yang mematok angka US$ 3,86 miliar. Namun demikian, angka tersebut anjlok 66% jika dibandingkan dengan capaian 2019 senilai US$ 11,8 miliar. Saham Total melesat 1,4% di awal perdagangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Melemah Tipis di Tengah Ketakpastian Stimulus AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular