
Bursa Eropa Dibuka Hijau, DIpicu Biden Effect

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (19/1/2021), ditopang harapan bahwa pemulihan ekonomi masih bisa dicapai berkat kebijakan stimulus presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden meski di tengah perkembangan virus Corona.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa menguat 0,5% di awal perdagangan. Indeks saham sektor industri dasar bertambah 1,3% memimpin indeks saham sektoral lainnya yang kompak menguat.
Setengah jam kemudian reli indeks Stoxx bertambah menjadi 1,5 poin (+0,37%) ke 410,18. Indeks DAX Jerman tumbuh 62,2 poin (+0,45%) ke 13.910,54 dan indeks FTSE Inggris naik 44,3 poin (+0,66%) ke 6.764,93. CAC Prancis bertambah 17,2 poin (-0,31%) ke 5.634,44.
Bursa Eropa cenderung mengikuti arah pasar Amerika Serikat (AS) di mana kontrak berjangka (futures) saham AS saat ini menguat, mengindikasikan bahwa Wall Street akan dibuka menguat jelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden.
Investor pada Selasa memantau rilis laba bersih seperti Bank of America (BofA) dan Goldman Sachs yang melaporkan kinerja kuartal IV-2020 jelang pembukaan pasar, diikuti Netflix yang akan merilis kinerja keuangannya setelah penutupan pasar.
Investor di seluruh dunia juga akan memantau komentar kandidat menteri keuangan Janet Yellen. Mantan gubernur bank sentral AS tersebut akan berpidato di depan Komite Keuangan Senat tentang risiko resesi jika tak ada "langkah besar."
"Baik presiden terpilih, atau saya, mengajukan paket bantuan tanpa kenaikan beban utang negara. Namun saat ini, dengan suku bunga di posisi rendah dalam sejarah, hal terpintar yang bisa kita ambil adalah bertindak besar. Dalam jangka panjang, saya percaya manfaatnya akan jauh melampai bebannya," tutur dia dalam naskah pidato yang diperoleh NBC News.
Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan baha Yellen bakal memberikan penjelasan mengenai kemungkinan bahwa AS tak akan mengejar dolar yang lemah. Bursa saham di Asia Pasifik bergerak bercampur (mixed) karena investor menanti pidato Yellen tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Melemah Tipis di Tengah Ketakpastian Stimulus AS