
Menguat Tipis, Rupiah Selangkah Menjauhi Level Rp 14.000/US$

Sejak awal tahun ini, rupiah sudah 3 kali menembus level psikologis Rp 14.000/US$, tetapi selalu tidak tahan lama.
Sebelumnya, di awal tahun ini rupiah menembus Rp 14.000/US$, bahkan mencapai Rp 13.885/US$ pada 4 Januari lalu. Tetapi 5 hari perdagangan setelahnya kembali ke atas Rp 14.000/US$.
Rupiah berhasil menembus lagi level psikologis tersebut pada 21 Januari lalu, tetapi hanya berumur sehari saja. Baru sejak kemarin rupiah kembali ke bawah Rp 14.000/US$.
Salah satu faktor yang membuat rupiah sulit tahan lama di bawah Rp 14.000/US$ adalah masih tingginya penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Padahal pemerintah sudah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama 1 bulan terakhir. PPKM kini kembali diperpanjang, tetapi sedikit ada pelonggaran dan disebut PPKM Mikro mulai hari ini, Selasa (9/2/2021).
Selama 1 bulan pelaksanaan PPKM, rata-rata penambahan kasus per hari mencapai 11.779 orang. Rata-rata tersebut meningkat tajam dibandingkan sebulan sebelumnya sebanyak 7.622 kasus per hari.
Hingga 8 Februari kemarin, total kasus positif mencapai 1.166.079 orang, dengan lebih dari 31 ribu orang meninggal dunia, dan lebih dari 960 ribu orang sembuh. Kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 171.288 orang.
Terus menanjaknya kasus Covid-19 membuat para investor khawatir pemulihan ekonomi Indonesia akan terganggu, apalagi kini PPKM sudah dilonggarkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
